Pararaton Biografi Para Raja Singhasri-Majapahit
Resensi berasal dari bahasa Latin revidere atau resencere. Kata tersebut berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Resensi biasanya berbentuk artikel khusus membahas suatu isi buku.Â
Resensi buku sering disebut sebagai tinjauan buku, timbangan buku, bedah buku maupun diskusi buku. Seri artikel ini akan jadi bagian perdana dari seri bedah koleksi Bukuku, yang menurut saya untuk apa koleksi perpustakaan pribadi jika hanya dibaca sendiri, paham sendiri dan tidak berguna untuk share transfer of knowledge bagi khalayak umum.Â
Apa arti hebat sendiri tanpa berbagi, akan seperti unta yang tetap bodoh padahal di punggungnya mampu mengangkut buku berkualitas. Sebagian koleksi buku ini memang saya sumbangkan untuk koleksi perpustakaan Museum Reenactor Ngalam. Dan seri tulisan ini selanjutnya akan jadi bookarazi logophile dari buku buku koleksi tersebut.Â
Bookarazi adalah bookarazi adalah seseorang yang suka memotret buku yang tengah mereka baca dan membagikannya ke media sosial.
Logophile adalah Logophile gemar terhadap kata-kata. Biasanya mereka pun juga suka menulis, di mana orang tersebut bisa melampiaskan semua rasa dan pandangannya dalam kata-kata indah dan terhubung menjadi sebuah kalimat.
Di edisi perdana seri Bedah koleksi bukuku, saya akan bahas salah satu sumber sejarah yang banyak membahas sejarah Malang raya. Buku terbaru karya Heri Purwanto yang diterbitkan oleh Javanica. Sejak 15 November 2020 saya tergabung dalam Grup Facebook Belajar Bahasa Jawa Kuno yang banyak membahas prasasti.Â
Grup asuhan Bapak Heri Purwanto ini banyak memberi sumbangan pemahaman terhadap kata kata bahasa Jawa kuno yang ada dalam prasasti. Grup ini hingga hari ini telah tumbuh dengan 45 ribu lebih anggota.
Kehadiran buku Pararaton Biografi Para Raja Singhasri-Majapahit  karya Heri Purwanto sedikit banyak memberi pencerahan.Â
Salah satu bahasan yang paling menarik tentang Pararaton adalah hal sbb :