Ditulis oleh Eko Irawan
Seorang pegawai tidak akan terus menerus jadi pegawai. Pada usia tertentu akan masuk batas usia pensiun, artinya dia akan berhenti dari profesinya tersebut.Â
Siapkah dia harus banting setir tiba-tiba, di saat usianya sudah tidak muda lagi, tuntutan hidup semakin tinggi sementara gaji yang diterima turun drastis karena sudah bukan pegawai lagi. Disisi yang lain lifestyle belum berubah. Mampukah tetap hidup layak?
Artikel berikut akan membahas persiapan banting setir sebelum pensiun, apa yang harus dilakukan agar setelah pensiun nanti bisa hidup layak. Semoga artikel ini menginspirasi.
Tidak bisa buka kantor sendiri di rumah.
Sehebat apapun berkarier jadi pegawai, setelah pensiun tidak akan mampu buka kantor sendiri di rumah. Kecuali dia dokter, atau profesi lain yang berbasis keahlian yang tidak kenal batas usia pensiun.Â
Post power syndrome banyak dialami para pegawai setelah pensiun. Saya mencoba berkunjung menemui beberapa teman yang sudah pensiun. Rata-rata mereka menyatakan bahwa pensiun itu nikmatnya hanya 3-4 bulan saja, selebihnya harus menghadapi tuntutan kehidupan dengan pola lifestyle masing-masing.Â
Beberapa orang memang tidak ada pengaruh signifikan, ya maklum mereka pensiunan pejabat tinggi. Tapi apa semua pegawai itu adalah pejabat tinggi? Tentu tidak.
Para pensiunan ini, banyak yang kaget karena tiba tiba nganggur di rumah. Ada yang tiba-tiba sakit parah dan meninggal. Ada yang terjebak utang sana sini dan ada pula yang jadi pengemis, yaitu keliling meminta belas kasihan pada para bekas kenalannya dahulu.
Pegawai itu selama dinas harus tunduk dan patuh pada atasan dan aturan yang diciptakan untuk mengatur kinerjanya. Pegawai adalah orang suruhan yang bekerja berdasarkan perintah.Â