Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertahan dalam Gambar Buram (Seri Puisi Distikon #3)

8 Juni 2023   14:33 Diperbarui: 8 Juni 2023   14:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertahan dalam gambar Buram
(Seri Puisi Distikon #3)
Ditulis oleh Eko Irawan

Apalah arti sanjungan, pujian.
Jika kehadiran ini, tidak diharapkan.

Apa arti applaus penuh tepuk tangan.
Jika dibelakang nanti, jadi gunjingan.

Jadi siapa yang sekarang lupa diri.
Apa aku yang bodoh, atau mereka yang tidak perduli.

Kita tak bisa paksa orang agar suka.
Circle busuk, jelas tak bisa dipelihara.

Perkumpulan orang iri dengki tinggi hati.
Merasa maha benar, yang lain dihakimi.

Nyata ada, tapi tapi jadi orang terbuang.
Salah benar tetap dianggap hilang.

Bertahan dalam gambar buram.
Putih sirna, warna hilang, hitam kelam.

Jaman tidak tulus, adakalanya harus bersikap biarkan, lupakan, pasrahkan.
Menyesal jika kita jauh dari pengakuan Tuhan.

Tetap berbuat baik, ingat karma keadilan.
Tetaplah mesra sebagai Kekasih Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun