Puisi: Kopi juga butuh Manis
(Seri Hari Hari Puisiku #76)
Titik tertentu. Terbelenggu. Bukan soal waktu. Dipikir serasa tak mampu. Kopi jadi teman rindu.
Rindu pada baik baik saja. Tak kenal kamus merana. Cinta merekah berbunga bunga. Pada waktu itu, pada suatu masa.
Kopi butuh gula. Pahit butuh manis. Tak semua suka kopi. Tapi kopi jadi tradisi. Karena kopi juga butuh manis, karena hidup jangan terus sinis.
Syukuri apa yang ada. Karena keinginan bisa membunuhmu. Kebutuhan bisa menghabisimu. Haruskah lari dari kenyataan? Karena tak ada manis, jika kau tak tahu pahit.
Kopi juga butuh manis. Biarkan yang tak suka. Karena jadi diri sendiri itu terbaik. Bukan sombong, bukan pamer. Sejenak ngopi. Introspeksi. Tunjukan aksi. Prestasi. Solusi tanpa iri dengki, tapi terus menginspirasi.
De Huize Jon, 15 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku 76
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H