Gandrung ini kasmaran. Mendamba, disini. Menepi dalam perih yang dirasakan. Melawan takdir dalam lelah. Akankah berarti.
Cinta yang tak dimengerti. Ditolak yang tak dipahami. Saat sama sama bermohon. Biarkan jalan takdir menuai. Bukan badai, tapi titah indah semesta.
Dan engkau di sampingku. Jangan pernah lelah untuk mencinta. Walau letih untuk jadi siapa. Karena bukan Panji. Berebut candrakirana yang bukan jodohnya. Harus melepas rela melepas. Hilang. Sirna.
Berkelana lah. Agar lihat dunia. Dunia yang peduli, bukan dunia yang membenci. Bersamalah cinta terbaik. Gandrung Panji Reni untuk abadi. Dalam doa yang diijabahi.
Adakah. Pasti ada. Berarti. Jalani kisah yang bermakna. Tanpa drama drama lagi. Panji Reni yang baru. Yang tumbuh dari hati yang tak sendiri lagi. Reni.
Malang, 14 Januari 2023
Ditulis oleh Eko IrawanÂ
Untuk Seri Puisi Asmaraloka 34
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H