Kisah Ari Darma atau yang kita kenal sebagai Kisah Angling Darma disampaikan dengan sangat memikat oleh Bapak Dwi Cahyono. Beberapa relief memberikan citra diri wanita Jawa kuno.Â
Ada sebuah pertanyaan kenapa Seorang Reenactor kok tertarik belajar Relief candi? Jawabnya adalah Karena sekarang sudah ada kamera.. di tahun 1268 harus dibikin relief. Kita harus bangga karya adiluhung bangsa. Ternyata konsep reenactor sudah diimpresikan sejak masa itu dalam wujud relief. Tak bisa dibayangkan seorang Reenactor jaman Singhasari menterjemahkan sebuah teks harus memahat relief diatas batu di sebuah candi. Dan citra diri wanita masa Jawa kuno terpapar dalam kisah yang diulas kembali dalam relief candi Jajaghu. Bapak Dwi Cahyono membabar bagaimana sikap wanita, seperti kesetiaan, keikhlasan melepas, cinta kasih dan ladies first sudah ada dan terbukti otentik dalam relief Jajaghu.
Secara keseluruhan acara ini sangat menarik dan semoga dilain waktu dan kesempatan bisa kembali belajar dari Candi Jajaghu. Demikian kisah mempelajari Budaya Panji Dan Relief Candi Jajaghu dalam perspektif Reenactor, semoga artikel ini menginspirasi.
Candi Jajaghu, 24 Desember 2022
Ditulis oleh Eko Rody Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H