Solusi keluar dari toksik Beda Frekuensi
Saya pribadi 28 tahun menjadi pegawai dibeberapa instansi. Fenomena Quiete quitting maupun quiete firing memang terjadi dan menurut saya hal tersebut sangat menganggu kenyamanan bekerja.Â
Kunci keluar dari hal tersebut adalah komunikasi kreatif secara bertahap dan berkelanjutan dengan kesadaran bersama, bahwa instansi tersebut harus sinergi secara kompak dan menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi secara adil dan bijak. Hal ini Memang sulit karena ini menyangkut pribadi pribadi yang berkepentingan dan masing masing punya ego. Namun, dengan dibangunnya komunikasi dan seringnya duduk bersama, tentu akan lahir sinergi yang penuh tanggung jawab. Instansi tentu punya target tertentu yang ingin dicapai. Prestasi ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pimpinan dan disana dibutuhkan kerjasama. Pimpinan yang pilih pilih karyawan yang hanya disukainya saja, dan menghambat karier pegawai secara Dzolim tanpa alasan yang Jelas, menandakan dia pimpinan yang buruk. Tak salah pegawai bersikap semau gue. Toh, semua pegawai juga punya peran bagi perusahaan. Kesadaran kreatif harus dikembangkan dengan komunikasi kreatif. Tanpa itu, semua akan jalan sendiri sendiri dan itulah toksik Beda frekuensi yang merugikan semua pihak.Â
Malang, 27 September 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H