Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjaga Cinta (Seri Hari Hari Puisiku #58)

2 September 2022   19:09 Diperbarui: 2 September 2022   19:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri hari hari puisiku #58

Menikahlah dalam bahagia. Ikatan suci mulia. Janji bersama menerima apa adanya. Saling mengisi Menjaga Cinta.

Tapi butuh pengorbanan. Ada bermacam ujian. Yang kuat bertahan. Yang retak pisahan.

Siapa mau diduakan. Dikhianati dan dihinakan. Menerima kembali cinta rongsokan. Setelah proklamasi selingkuh yang menyakitkan.

Apapun alasannya, selingkuh itu bangsat. Terkutuk. Dan dilaknat langit bumi. Yang kau nodai itu, kehormatan mu. Kemuliaanmu sebagai wanita. Sangat Hina! Diobral gratis tanpa harga!

Menjaga Cinta, tak harus menerimamu kembali. Hanya lelaki dungu yang mau ditipu berkali kali. Cinta itu soal hati. Saat tersakiti, cintapun mati.

Enaknya minta maaf, tapi diulang berkali kali. Seperti binatang yang memuja nafsu birahi. Menjaga cinta untuk cinta yang sudah dinodai. Hanya memelihara sial hingga akhirat nanti.

Manusia mulia dalam syariat suci. Caramu kemarin melanggar Tuntunan Illahi. Semua tercatat oleh malaikat suci. Tak ada rekayasa, apalagi kolusi.

Jika selingkuhmu mulia, tentu sekarang bahagia. Tapi sekarang buktinya sengsara. Sandiwara apa lagi yang akan dipertontonkan. Cinta mati sudah tak mampu percaya. Diteruskan tersiksa. Hidup sulit penuh drama. Ikatan dusta, jauh dari pahala.

****************

Gunung Tambuh, 2 September 2022

Ditulis oleh Eko Irawan 

Untuk seri hari hari Puisiku 58

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun