Tulisan ini bisa jadi pemantik awal sebuah rintisan membangun literasi merdeka. Dalam sejarahnya, Pada Perang Kemerdekaan, Di Sumbersari adalah Markas Komando Gerilya Kota, dan sekarang saatnya menjadi markas Literasi Sejarah Malang Kota Juang.
Gerimis Cinta dalam Puisi
Sebagai salah satu Penggagas dan Pegiat Sejarah, tentu saya tertantang untuk terus mengembangkan ide baru agar gagasan awal punya media baru yang mampu menembus berbagai kalangan dan Lapisan masyarakat.Â
Perjuangan literasi bertema Sastra dalam bentuk puisi diawal Kemerdekaan sudah dilakukan oleh Chairil Anwar. Dan dalam rangka Peringatan 100 Tahun Chairil Anwar, saya ikut menulis puisi berjudul : "Merdeka" dengan link sebagai berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/62ea14393555e410276e1072/merdeka-seri-100-tahun-chairil-anwar
Dan yang bertema Gerimis Cinta dalam warna saya tulis puisi berjudul "Merah Putih" dengan Link sebagai berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/62efc63fa51c6f327f130a73/merah-putih-seri-sajak-langit-4
Puisi : "Gerimis Cinta Palagan Merdeka."
Gerimis itu derai langit. Gembira dan sedih. Gembira ditunggu, agar tumbuh bumi Pertiwi. Sedih itu karena sudah merdeka, diisi dengan apa.
Sumbangsih apa. Demi Nusa Bangsa. Apa tak malu pada Pahlawan. Mati bermakalam tanah. Demi sekarang, engkau hirup merdeka.
Belajarlah sejarah bangsamu. Merdeka ini bukan Gratis Bestie. Karena tak tahu, jadi tak mengerti. Cinta bangsa, mulailah sekarang.Â
Karena inilah Palagan merdekamu. Cintamu pada merah putih. Jadilah pejuang nyata, pahlawan bangsa. Demi Kejayaan Nusantara, Yang Damai Sejahtera.
Malang, 9 Agustus 2022
Ditulis Oleh : Eko Irawan