Sang Saka Merah Putih berkibar memenuhi bumi pertiwi, Indonesia sebentar lagi akan mengumandang ke seantero jagad negeri. 17 Agustus peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia, merdeka dalam arti sesungguhnya. Sumbangsih dan peran apa yang sudah kau lakukan untuk palagan kemerdekaan Bangsa. Inilah essai singkat Gerimis Cinta Palagan Merdeka. Semoga menginspirasi.
Sumbangsih untuk Merah Putih
Sebuah perjuangan di era milenial untuk memaknai palagan merdeka bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai upacara bendera, lomba agustusan, menulis tema tema kemerdekaan dan saya sendiri bersama sama Komunitas Reenactor Malang malah membuat museum Unik yang merupakan satu satunya museum se Indonesia yang mengangkat tema historical Reenactment.Â
Tujuannya adalah mengembangkan sebuah metode pembelajaran sejarah dengan bermain peran sebagai pejuang era kemerdekaan melalui metode reenactment atau reka ulang.Â
Sekalipun gagasan ini dianggap murahan dan sangat abstrak, namun tidak kenal putus asa demi mensosialisasikan semangat nasionalisme, cinta tanah air dan bangga menjadi anak Indonesia untuk diperkenalkan pada generasi muda. Sumbangsih apa yang sudah dilakukan Reenactor Malang, saya ulas dalam link berikut :Â Sumbangsih Kampoeng Sedjarah Mewujudkan Malang Kota Pejoeang
Itulah wujud gerimis cinta ala Reenactor malang mengisi palagan kemerdekaan. Membuat nama kampung Dusun Tawangsari Kelurahan Sumbersari menjadi Kampoeng Sedjarah dengan episentrumnya sebuah Museum, Ada drama teatrikal pada hari peringatan tertentu dan film indie ala Reenactor yang secara khusus diputar hanya di Museum Reenactor. Â dan tentunya hal ini butuh pengorbanan dan perjuangan dari para penggagas dan pegiatnya.Â
Hal ini bukan hal baru, karena sejak 2007 sudah dirintis segala macam bentuk properti yang sekarang jadi Museum Reenactor Malang dan pada 17 Agustus 2017 baru terwujud menjadi Kampoeng Sedjarah hingga hari ini. Tentu tak hanya suka, kamipun mereguk duka cita saat harus mengusung gagasan ini agar tetap konsisten dan berkelanjutan.Â
Membangun Literasi Merdeka
Sebuah gagasan yang tidak diliput dan diperkuat dengan literasi yang mumpuni, diera digital seperti sekarang, gagasan tersebut akan sirna secara alamiah. Museum Reenactor punya cita cita besar menjadikan museum tersebut sebagai Pusat Literasi Sejarah untuk mewujudkan Malang sebagai Kota Juang.Â
Langkah kecil yang sudah dilakukan adalah menyediakan fasilitas perpustakaan di Museum dan menulis di media online. Â Tentu hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Reenactor Malang. Diperlukan dukungan nyata dari berbagai pihak yang berwenang agar gagasan ini terealisasi.Â
Tulisan ini bisa jadi pemantik awal sebuah rintisan membangun literasi merdeka. Dalam sejarahnya, Pada Perang Kemerdekaan, Di Sumbersari adalah Markas Komando Gerilya Kota, dan sekarang saatnya menjadi markas Literasi Sejarah Malang Kota Juang.
Gerimis Cinta dalam Puisi
Sebagai salah satu Penggagas dan Pegiat Sejarah, tentu saya tertantang untuk terus mengembangkan ide baru agar gagasan awal punya media baru yang mampu menembus berbagai kalangan dan Lapisan masyarakat.Â
Perjuangan literasi bertema Sastra dalam bentuk puisi diawal Kemerdekaan sudah dilakukan oleh Chairil Anwar. Dan dalam rangka Peringatan 100 Tahun Chairil Anwar, saya ikut menulis puisi berjudul : "Merdeka" dengan link sebagai berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/62ea14393555e410276e1072/merdeka-seri-100-tahun-chairil-anwar
Dan yang bertema Gerimis Cinta dalam warna saya tulis puisi berjudul "Merah Putih" dengan Link sebagai berikut :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/62efc63fa51c6f327f130a73/merah-putih-seri-sajak-langit-4
Puisi : "Gerimis Cinta Palagan Merdeka."
Gerimis itu derai langit. Gembira dan sedih. Gembira ditunggu, agar tumbuh bumi Pertiwi. Sedih itu karena sudah merdeka, diisi dengan apa.
Sumbangsih apa. Demi Nusa Bangsa. Apa tak malu pada Pahlawan. Mati bermakalam tanah. Demi sekarang, engkau hirup merdeka.
Belajarlah sejarah bangsamu. Merdeka ini bukan Gratis Bestie. Karena tak tahu, jadi tak mengerti. Cinta bangsa, mulailah sekarang.Â
Karena inilah Palagan merdekamu. Cintamu pada merah putih. Jadilah pejuang nyata, pahlawan bangsa. Demi Kejayaan Nusantara, Yang Damai Sejahtera.
Malang, 9 Agustus 2022
Ditulis Oleh : Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H