Saya pertama kali bertemu buku ini di perpustakaan sekolah SDN Bandungrejosari 1 Malang sekitar tahun 1985, saat saya duduk di kelas 5 SD.
Buku ini sangat kaya foto foto sejarah era 1945-1949 dan bisa dijadikan rujukan belajar sejarah berbasis foto.
Teknik Belajar sejarah dari Foto
Dalam Reenactor, sumber utama sebelum reka ulang sejarah adalah foto otentik yang ada. Jika mengambil tema serangan umum jogjakarta, maka ada 2 pasukan yang berseteru di dalamnya. Belanda dan pejuang. Reenactor mengenali seragam yang dipakai dan rangkaian kejadian otentik yang terjadi didalamnya.Â
Sebagai metode pembelajaran sejarah, metode ini perlu diperkenalkan kepada dunia pendidikan untuk tujuan menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air dan semangat juang pantang menyerah.
Salah satu upaya adalah sosialisasi yang dilakukan Museum Reenactor Ngalam. Pada 2018, disampaikan dalam Seminar Sejarah Nasional di UGM Jogjakarta serta dalam giat Indonesia Community day yang digelar Kompasiana di kota Malang.
Dari Foto Jadi Seni FotoÂ
Salah satu giat dari Reenactor adalah menjadi foto model untuk impresinya. Dari Foto jadi seni Foto. Jadi tidak sekedar dandan saja, tapi juga menyesuaikan dengan bukti sejarah otentiknya. Berikut salah satu bentuk foto impresi ReenactorÂ