Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobby Nyeleneh, Pecinta Sejarah Negeri

20 Mei 2019   11:44 Diperbarui: 20 Mei 2019   12:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeragaan kembali atau reka ulang peristiwa sejarah disini, pada hakekatnya adalah sebuah metodelogi pembelajaran sejarah, tidak hanya penghobby reenactor sendiri, sebagai partisipan yang paham, tapi juga khalayak umum. Paradigma Pembelajaran sejarah dewasa ini, terkesan teksbook, hafalan dan sekedar seremonial. 

Banyak generasi Muda kekinian yang tidak paham sejarah dan bahkan sama sekali tidak tahu dan tidak berminat dengan sejarah bangsanya sendiri. Banyak nilai positif pembentukan karakter kebangsaan bisa diusung melalui pembelajaran sejarah.

Jika Kimia dan Fisika Punya laboratorium, bagaimana dengan sejarah? Reenactor adalah laboratorium dari pembelajaran sejarah, agar peminat dan pemirsa bisa belajar langsung secara visual dan turut serta dalam sebuah seni peran Pembelajaran sejarah yang disebut drama teatrikal dan historical reenactment.

Apakah semua sejarah akan diperagakan Ulang?

Reenactor tetap berpegang teguh pada aturan perundang undangan yang berlaku dan berprinsip no political issue. Artinya hal hal yang dilarang dalam konvensi hukum Nasional, misal tentang Pelarangan Organisasi tertentu, maka oleh reenactor wajib diterjemahkan secara hati hati dan bijak, bahwa tidak semua Peristiwa sejarah bisa direka ulang dan ditampilkan kembali dalam sebuah pemeragaan ulang di era sekarang. 

Reenactor akan menghindari hal hal berbau politik tertentu atau berafiliasi dengan kepentingan politik praktis, Karena tujuan dari Reenactor adalah pembelajaran sejarah yang membangun karakter building, Yaitu cinta tanah air, Nasionalisme dan bangga menjadi bagian suatu bangsa.

Di luar Negeripun, pemeragaan ulang ini juga memperhatikan aturan hukum dan dampak psikologis dari kegiatan reka ulang. Sebagai metode Pembelajaran, reenactor hanya mengangkat tema yang tidak melukai kepedihan tertentu dari syuatu peristiwa. 

Makna Persatuan dan kesatuan tetap dijunjung tinggi. Belajar sejarah bukan untuk mencari musuh atau menghakimi sesuatu, tetapi hakekatnya adalah untuk membangun dan menjaga persatuan bangsa dan bangga menjadi bagian dari Kebesaran sejarahnya. Boleh jadi Reenactor hanya bermain di zona romantisme sejarah, namun pengembangan Reenactor tidak sekedar kangen tempo dulu belaka. Reenactor bukan komunitas kekunoan yang kangen jaman dulu, tapi terus bertransformasi agar sejarah punya makna bagi generasi mendatang. 

ide ide inovatif terus dikembangkan, Untuk Reenactor Ngalam yang berdomisili di Kota Malang Jawa timur dan sudah berdiri sejak 2007, Reenactor sudah mengalami pengembangan, salah satunya dengan Musium Reenactor, Reenactor Menulis dan Taman Baca Reenactor. Tidak hanya foto foto impresi, tapi juga pengembangan film indie dokumenter sederhana yang dijadikan media pembelajaran.  

Tidak hanya kumpul kumpul tanpa makna, tapi belajar bersama materi sejarah. Tidak hanya pintar dan paham sejarah sendiri, tapi juga berbagi pada para tamu musiumnya. Bahkan beberapa mahasiswa, menjadikan Reenactor sebagai inspirasi dari skripsinya. 

Pembatasan Waktu dan fokus Pembelajaran Reenactor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun