Tanggal 15-17 Januari 2019, Reenactor Ngalam mendapat kesempatan Untuk Hadir dalam jambore relawan pembaharu sekolah raya 2019 Â Rayakan Indonesiamu yang diadakan di Taman Dolan Group di pandanrejo Bumiaji Kota Batu. Bagaimana Keseruannya? yuk, ikuti liputannya sbb.
Membangun komunitas dalam sinergi
Komunitas sangat mudah dibentuk oleh siapapun. Fokus perhatian komunitas juga bermacam macam bidang. Ada yang bergerak dibidang Literasi, lingkungan, pengelolaan sampah, Pertanian organik, wisata alam dan sejarah.
Karena selama ini banyak komunitas tersebar dengan fokus masing masing bidang, maka apa yang dicapai juga tidak bisa maksimal. Banyak komunitas yang berjuang sendiri sendiri, sehingga antar komunitas tidak saling kenal. Padahal sebuah tujuan besar bisa dicapai dengan kolaboraksi antar komunitas. Acara ini mencoba menjawab paradigma komunitas dengan menggelar jambore di setiap tahunnya.Â
Sinergi harus dibangun bersama. Jangan lagi ada perasaan satu komunitas lebih unggul, dibanding komunitas yang lain. Untuk apa sih superioritas komunitas yang hanya menonjolkan diri dan komunitasnya? Aneh! apalagi meremehkan dan menganggap rendahan komunitas lainnya.Â
Dengan Jambore seperti ini, terjalin silaturahmi antar pribadi dan komunitas, sehingga makna sinergi bisa dibangun dengan langkah langkah kolaboraksi. Tidak kenal maka tidak sayang, dan event seperti ini layak diapresiasi sebaik mungkin
Apa Yang di Usung Reenactor Ngalam
Reenactor Ngalam dalam pertemuan tersebut merupakan satu satunya Komunitas relawan yang bergerak dalam bidang sejarah. Kenapa sejarah yang di usung? Karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya. Paradigma yang terjadi di Indonesia, misal dengan  maraknya perkelaian pelajar, Narkoba, hingga korupsi adalah mereka yang melupakan sejarah bangsanya.
Dengan sejarah, pembelajaran melalui pendidikan karakter bisa dibentuk. Bangsa ini butuh apa yang disebut Nasionalisme. Bangga menjadi Indonesia. Butuh juga sikap kesatria pantang menyerah seperti para pejuang kemerdekaan. Butuh juga cinta tanah air. Perkelaian pelajar terjadi karena mereka lupa kita dalam sejarah, Nusantara bisa dijajah karena warganya senang diadu domba. Jika sekarang kita sudah merdeka, untuk apa kita mau diadu domba? Kemerdekaan harus diisi dengan prestasi, bukan dengan tawuran, mabuk, narkoba dan korupsi.
Dengan Visi Perjuangan Reenactor seperti ini, apa yang telah dilakukan Reenactor?
Reenactor sendiri adalah sebuah metode pembelajaran sejarah dengan metode Historical Reenactment. Yaitu Reka Ulang atau menghidupkan kembali suatu peristiwa untuk tujuan memperkenalkan kembali sejarah lampau pada masa kini. Cara ini diluar kelaziman belajar sejarah, Biasanya sejarah disampaikan dengan pengajaran di kelas, membaca buku tebal dan ternyata itu membosankan.Â
Dengan reenactor, Pelajaran sejarah akan lebih menarik dan interaktif. Yaitu diperankan langsung. Kesannya memang sebuah drama perang perangan. Namun dengan mengangkat sisi perjuangan ini, jiwa kesatria bisa ditumbuhkan. Reenactor adalah laboratorium dari pelajaran sejarah.
Apa semua sejarah di reka ulang Reenactor? Tentu tidak. Reenactor Ngalam hanya mengangkat era Perang Kemerdekaan 1945 s/d 1949 sebagai era yang tepat untuk menunjukan fungsi peran pemuda dalam persatuan perjuangan melawan penjajah. Reka ulang 10 November di Surabaya adalah event Rutin yang selalu diikuti dan dikenal sebagai Lebaran Reenactor.
Apa Hanya Perang perangan?
Reenactor Ngalam mengangkat apa yang disebut Life Historical Reenactment. Kehidupan dalam sejarah sebagai media pembelajaran. Dengan konsep yang tidak hanya teori saja ini, apa yang bisa telah diwujudkan.Â
Pertama dalam wujud Tawangsari Kampoeng Sedjarah dengan Festivalnya yang hingga tahun 2018 adalah gelaran event ke-!V.Â
Kedua dengan kegiatan Musium Reenactor Ngalam. Disini dibuka kelas belajar bersama pelajaran sejarah kemerdekaan.
Ketiga dengan mengangkat tema musik perjuangan dengan Korps Musik Reenactor.Â
Keempat, merintis Taman Baca Sejarah di lokasi Musium.Â
Kelima, membangun Kemampuan menulis dengan Blogger Kompasiana Reenactor, sebuah wadah kreatifitas menulis dan menyampaikan pesan dan kegiatan kesejarahan melalui media blogger tingkat Nasional.Â
Keenam dengan membangun website dan media sosial komunitas.Â
Ketujuh, dengan mengikuti diklat dan  seminar sejarah dibeberapa tempat, dan puncaknya pada 2-3 Desember 2018, Reenactor Ngalam dipercaya sebagai Undangan Pemateri Dalam seminar sejarah Nasional di UGM.
Program dan ide pengembangan terus dilaksanakan antara lain dengan membangun tagar #2019ayomenulis, merupakan upaya agar budaya menulis semakin populer di dalam reenactor. Ide lain adalah Sambang Musium ke Musium, Sambang Kampung ke Kampung dan sambang Monumen ke Monumen.
inilah langkah nyata dan sebuah perjuangan. semoga Review ini menginspirasi dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H