Reenactor sendiri adalah sebuah metode pembelajaran sejarah dengan metode Historical Reenactment. Yaitu Reka Ulang atau menghidupkan kembali suatu peristiwa untuk tujuan memperkenalkan kembali sejarah lampau pada masa kini. Cara ini diluar kelaziman belajar sejarah, Biasanya sejarah disampaikan dengan pengajaran di kelas, membaca buku tebal dan ternyata itu membosankan.Â
Dengan reenactor, Pelajaran sejarah akan lebih menarik dan interaktif. Yaitu diperankan langsung. Kesannya memang sebuah drama perang perangan. Namun dengan mengangkat sisi perjuangan ini, jiwa kesatria bisa ditumbuhkan. Reenactor adalah laboratorium dari pelajaran sejarah.
Apa semua sejarah di reka ulang Reenactor? Tentu tidak. Reenactor Ngalam hanya mengangkat era Perang Kemerdekaan 1945 s/d 1949 sebagai era yang tepat untuk menunjukan fungsi peran pemuda dalam persatuan perjuangan melawan penjajah. Reka ulang 10 November di Surabaya adalah event Rutin yang selalu diikuti dan dikenal sebagai Lebaran Reenactor.
Apa Hanya Perang perangan?
Reenactor Ngalam mengangkat apa yang disebut Life Historical Reenactment. Kehidupan dalam sejarah sebagai media pembelajaran. Dengan konsep yang tidak hanya teori saja ini, apa yang bisa telah diwujudkan.Â
Pertama dalam wujud Tawangsari Kampoeng Sedjarah dengan Festivalnya yang hingga tahun 2018 adalah gelaran event ke-!V.Â
Kedua dengan kegiatan Musium Reenactor Ngalam. Disini dibuka kelas belajar bersama pelajaran sejarah kemerdekaan.
Ketiga dengan mengangkat tema musik perjuangan dengan Korps Musik Reenactor.Â
Keempat, merintis Taman Baca Sejarah di lokasi Musium.Â
Kelima, membangun Kemampuan menulis dengan Blogger Kompasiana Reenactor, sebuah wadah kreatifitas menulis dan menyampaikan pesan dan kegiatan kesejarahan melalui media blogger tingkat Nasional.Â
Keenam dengan membangun website dan media sosial komunitas.Â