Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Review Reenactor dalam Jambore Rayakan Indonesiamu

18 Januari 2019   15:14 Diperbarui: 18 Januari 2019   15:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reenactor sendiri adalah sebuah metode pembelajaran sejarah dengan metode Historical Reenactment. Yaitu Reka Ulang atau menghidupkan kembali suatu peristiwa untuk tujuan memperkenalkan kembali sejarah lampau pada masa kini. Cara ini diluar kelaziman belajar sejarah, Biasanya sejarah disampaikan dengan pengajaran di kelas, membaca buku tebal dan ternyata itu membosankan. 

Dengan reenactor, Pelajaran sejarah akan lebih menarik dan interaktif. Yaitu diperankan langsung. Kesannya memang sebuah drama perang perangan. Namun dengan mengangkat sisi perjuangan ini, jiwa kesatria bisa ditumbuhkan. Reenactor adalah laboratorium dari pelajaran sejarah.

Apa semua sejarah di reka ulang Reenactor? Tentu tidak. Reenactor Ngalam hanya mengangkat era Perang Kemerdekaan 1945 s/d 1949 sebagai era yang tepat untuk menunjukan fungsi peran pemuda dalam persatuan perjuangan melawan penjajah. Reka ulang 10 November di Surabaya adalah event Rutin yang selalu diikuti dan dikenal sebagai Lebaran Reenactor.

Apa Hanya Perang perangan?

Reenactor Ngalam mengangkat apa yang disebut Life Historical Reenactment. Kehidupan dalam sejarah sebagai media pembelajaran. Dengan konsep yang tidak hanya teori saja ini, apa yang bisa telah diwujudkan. 

Pertama dalam wujud Tawangsari Kampoeng Sedjarah dengan Festivalnya yang hingga tahun 2018 adalah gelaran event ke-!V. 

Kedua dengan kegiatan Musium Reenactor Ngalam. Disini dibuka kelas belajar bersama pelajaran sejarah kemerdekaan.

Ketiga dengan mengangkat tema musik perjuangan dengan Korps Musik Reenactor. 

Keempat, merintis Taman Baca Sejarah di lokasi Musium. 

Kelima, membangun Kemampuan menulis dengan Blogger Kompasiana Reenactor, sebuah wadah kreatifitas menulis dan menyampaikan pesan dan kegiatan kesejarahan melalui media blogger tingkat Nasional. 

Keenam dengan membangun website dan media sosial komunitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun