Mohon tunggu...
Irawan Abidin
Irawan Abidin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Pertanian

Selamat datang di koran sawit perkebunan dan pertanian masa kini YT: Koran Sawit Media Center "Koran Sawit"

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Aku Bangga sebagai Anak Petani Kelapa Sawit hingga Menjadi Planters Indonesia

29 Agustus 2023   08:42 Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:07 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Perkebunan kelapa sawit zaman dahulu (dok. Pribadi)

Dengan berbagai alasan serta pertimbangan masuklah saya ke sekolah tersebut tepatnya di depan masjid agung muara Bungo dibelakang rumah adat Muara Bungo.

Sewaktu sekolah dulu saya sangat interaktif pada pelajaran agama dikarenakan sebelum sekolah MTs atau SMP saya di desa pernah belajar madrasah di sore hari jadi ada namanya madrasah yang biasa kami sebut dan kami belajar di waktu sore hari.

Biasanya setelah pulang sekolah jam 11 siang istirahat dilanjutkan jam 3 sore belajar di madrasah sebagai bekal untuk hidup di dunia begitu pesan kedua orangtua saya.

Kembali lagi kepada masa masa MTs saya dahulu 3 tahun saya mondok di MTs Alflah banyak suka duka yang saya lewati mulai dari bangun pagi belajar siang malam hingga tidur di kelas hehehe cukup penglaman yang mengesankan.

Namun pada waktu itu ada sebuah kesan yang sulit saya lupakan dimana setiap pengambilan laporan hasil ujian saya selalu dijemput oleh orangtua saya begitupun jika diantar ke waktu sekolah.

Pada saat waktu liburan telah usai bapak saya yang biasa mengantarkan saya pada waktu itu pada waktu perjalanan banyak sekali cerita sedih yang saya dengarkan sehingga sulit untuk dilupakan namun ada satu percakapan yang masih saya ingat sampai sekarang

Bapak: wan baik baik ya sekolah dengan ekonomi yang sekarang sulit untuk sekolah apalagi biaya hidup sehari-hari.

Saya: ya pak saya rajin sekolah

Bapak: inilah hidup kita kalau kita dak (tidak) merubahnya siapa lagi? Bapak pesan cuman 1 elok sekolah biar nanti selesai bisa menjadi orang yang berguna.

Saya: baik pak

Walaupun bahasa tidak terlalu mendalam cuman dengan perkataannya begitu sangat sulit lah ekonomi pada saat itu dimana setiap berangkat sering sekali orangtua saya meminjam uang kepada tokeh sawit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun