Mohon tunggu...
Irawan Abidin
Irawan Abidin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa Pertanian

Selamat datang di koran sawit perkebunan dan pertanian masa kini YT: Koran Sawit Media Center "Koran Sawit"

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Aku Bangga sebagai Anak Petani Kelapa Sawit hingga Menjadi Planters Indonesia

29 Agustus 2023   08:42 Diperbarui: 30 Agustus 2023   10:07 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Perkebunan kelapa sawit zaman dahulu (dok. Pribadi)

Perjalanan Menuju pendidikan

Ilustrasi:foto bersama pihak Pemda Bungo dan instiper (dok Facebook abasri)
Ilustrasi:foto bersama pihak Pemda Bungo dan instiper (dok Facebook abasri)

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga bapak dan mamak saya bekerja di PT ubi untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari selain orangtua saya kerja aktivitas kakak saya adalah sekolah sewaktu itu saya diasuh oleh kakak sepupu saya hingga umur 6 tahun.

Seiring waktu berjalan ada program KKPA perkebunan kelapa sawit yang diberikan oleh perusahaan yang tidak saya sebutkan namanya nya disini, mulai dari situlah kami memulai hidup dengan kelapa sawit.

Sawit yang diberikan kepada bapak saya sistemnya KKPA dimana produksi yang dihasilkan diberikan kepada perusahaan sebagai penebus sertifikat yang ada di perusahaan.

Pada tahun 2000 Seiring waktu berjalan mulailah bapak saya bekerja di perusahaan Kelapa Sawit sebagai mandor namun saya lupa mandor apa, karena jika mengandalkan sawit yang diberikan 2 ha pada saat itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Maka dari itulah bapak saya bekerja di perusahaan kelapa sawit untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan sehari hari keluarga kami.

Pada tahun 2007 umur saya 6 tahun saya bersekolah di TK Pertiwi yang ada di depan rumah setelah itu lanjut SD tempat saya tinggal yaitu SD 217/impres klo tidak salah selama 6 tahun saya bersekolah di tempat desa saya yaitu desa bangun Harjo banyak sekali suka cita dalam perjalanan sekolah dasar.

Seperti pulang sekolah jalan kaki yang cukup jauh sekitar 30 menit dari rumah hingga telat bayar uang bulan namun tidak sampai disana namanya orangtua pasti akan mengupayakan demi kebaikan anak anaknya. 

Setelah dilanjut SD selama 6 tahun saya melanjutkan sekolah saya di madrasah Tsanawiyah Al falah muara Bungo pada tahun 2006 saya melanjutkan sekolah ke pesantren awalnya saya tidak mau masuk pesantren.

Namun dengan nasehat orangtua pada waktu itu saya mengikuti keinginan beliau dimana anak yang sholeh selalu mengikuti keinginan yang baik dari kedua orangtua saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun