Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dalam Kisah The Terminal 2, Aktor Tom Hanks Digantikan Oleh Orang Indonesia

7 Mei 2014   20:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_335113" align="aligncenter" width="236" caption="Poster film The Terminal. Sumber: imdb.com /   © 2004 Dreamworks LLC, All Rights Reserved"][/caption]

Mungkin ada yang belum nonton film The Terminal yang dirilis tahun 2004 lalu? Jika ada, ini sekilas sinopsisnya.

Diceritakan bahwa seorang warga negara Krakozhia, bernama Viktor Navorski (diperankan oleh Tom Hanks), baru saja mendarat di John F Kennedy International Airport, Amerika Serikat, dan mendapati bahwa dia telah menjadi seorang statelessness atau seseorang tanpa kewarganegaraan. Rupanya negaranya, Krakozhia, baru saja mengalami perang saudara dan pemerintahannya runtuh, sehingga AS tidak lagi mengenali Krakozhia sebagai suatu negara asing. Ini menyebabkan paspor negara Krakozhia yang dipegang Viktor menjadi tidak berlaku, dan dia pun dilarang memasuki negara AS. Pun tidak bisa dipulangkan, karena negaranya sudah tidak ada lagi.

Status tanpa negara ini menyebabkan Viktor terpaksa harus tinggal sementara di Bandara sampai status kewarganegaraannya dipulihkan. Dalam kondisi awal tidak bisa berbahasa Inggris dengan lancar, dia menggelandang di bandara, belajar berkomunikasi, menjalin pertemanan dengan beberapa oranglainnya, dan berusaha keras menjadikan kawasan Bandara sebagai tempat tinggalnya. Tom Hanks sebagai Viktor terlihat sebagai personal yang begitu tenang, begitu menyenangkan, begitu emosional, begitu lucu dan begitu nyata dalam apa yang dia lakukan. Dia menemukan sisi terang dari setiap sudut masalah yang dihadapainya dan menemukan cara baginya untuk hidup dengan situasi seperti itu.

Namun ada juga yang memusuhinya, seperti Frank Dixon, pejabat Bea Cukai AS yang bertanggung jawab atas bandara. Dixon sedang dipertimbangkan untuk promosi jabatan, dan Viktor menjadi hambatan besar baginya, maka Dixon pun menjadi terobsesi untuk menyingkirkan Viktor. Sayangnya segala yang dilakukannya tidak bisa membuat Viktor tersingkir dari bandara.

Dan 9 bulan kemudian sejak kedatangannya, Viktor diinformasikan bahwa negara Krakozhia telah pulih kembali, dan paspornya pun bisa berlaku. Setelah menuntaskan tujuannya berada di tanah AS, Viktor kemudian pulang ke negaranya.

Walau kisah Viktor dalam film ini adalah fiksi, namun sesungguhnya ada kisah nyata yang mendasarinya yaitu kisah seorang pengungsi dari Iran bernama Mehran Karimi Nasseri, yang tinggal selama hampir 18 tahun di ruang keberangkatan Terminal One di Charles de Gaulle Airport, Paris, Prancis, dari 26 Agustus 1988 sampai dengan Juli 2006.

Nah kisah manusia terminal internasional ini rupanya terjadi lagi dalam dunia nyata, jika difilmkan mungkin akan berjudul The Terminal 2, dan terjadi pada seorang warga negara Indonesia.

[caption id="attachment_335109" align="aligncenter" width="292" caption="Sumber: Detiknews"]

1399444664130672270
1399444664130672270
[/caption]

Endah Suwarni, WNI berusia 31 tahun asal Bekasi, terbang dari China daratan dan mendarat di Bandara Macau pada 1 April 2014 lalu. Ketika melewati pemeriksaan imigrasi, Suwarni tertahan dan tidak diperbolehkan memasuki tanah Macau.

Alasannya penolakan Suwarni bukan karena masalah visa, karena sebenarnya WNI bebas visa selama 32 hari ketika berada di Macau. Suwarni ditolak masuk karena tidak lolos syarat administrasi. Dia tidak bisa menginformasikan di mana tujuannya, akan tinggal di mana, bekerja untuk siapa. Parahnya, ketika diperiksa lebih lanjut, Suwarni juga tidak punya uang cukup.

Jadi karena imigrasi Macau menolak masuk tapi tidak mendeportasi karena aturan 32 hari bebas visa tersebut, dan Suwarni tidak punya uang untuk pulang ke Indonesia, selain juga karena keras niatnya untuk bekerja di Macau, terpaksalah Suwarni hidup menggelandang di Bandara Macau. Persis seperti nasib Viktor dalam film The Terminal tersebut di atas.

Untuk menyambung hidup, Suwarni membantu pekerjaan di Bandara, seperti menyiram tanaman, bersih-bersih lokasi Bandara. Suwarni juga sering mendapat bantuan makan dari para penumpang. Dia tidur di kursi yang ada di bandara itu.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong yang juga membawahi kawasan Macau baru mendapat laporan dua hari sebelum visa Suwarni habis masa berlakunya. Pihak KJRI pun bertindak cepat menangani kasus Suwarni ini.

"Kita bujuk dia untuk pulang. Dia sempat histeris, nggak mau pulang," terang Kepala KJRI Hong Kong Chalief Akbar saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (7/5/2014).

Hingga akhirnya Suwarni bersedia pulang dengan China Airlines pada Minggu (4/5/2014). Dua orang staf KJRI mengawal Suwarni hingga diserahkan ke keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta.

Jadi walau hampir sama kisahnya dengan Viktor, hidup menggelandang di bandara internasional tanpa bisa keluar, setidaknya nasib Suwarni masih lebih baik, karena dia bukanlah seorang statelessnes.

Sumber : Detiknews

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun