Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartu ATM Ajaib

8 Mei 2014   23:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Herman bergegas turun dari motornya yang diparkir di halaman sebuah minimarket. Dia pun segera menuju ke mesin ATM sebuah bank swasta, tempat dananya yang tak seberapa itu ditempatkan. Ah, untunglah sepi, pikirnya.

Herman memang sedang sangat terburu-buru. Paman dan bibinya akan datang berkunjung sore ini, dan Herman ingin sudah berada di rumah untuk menyambut kedatangan mereka.

Saking terburu-burunya, Herman salah memencet tombol pengambilan cepat pada menu ATM, sehingga alih-alih memencet tombol dengan angka 3oo ribu rupiah, malah kenanya yang 1 juta rupiah.

Waduh, sialan nih, salah pencet, pikir Herman. Dia tahu persis dana di rekeningnya jauh kurang dari itu.

Tapi kemudian terjadi keajaiban. Terdengar bunyi desir mesin sedang menghitung uang, dan bim salabim! 1 juta rupiah keluar dari lubang mesin ATM.

Herman melongo tak percaya, namun diambilnya uang tersebut dan segera melakukan quick count. Buset deh, pikirnya, benar-benar duit 1 juta nih. Segera saja dikantonginya uang tersebut.

Penasaran Herman mengecek kembali saldo di rekeningnya, dan dia juga hampir tak percaya, karena jumlahnya masih seperti asal, tidak berkurang sedikitpun, yaitu sekitar 425 ribu rupiah.

Hmm, coba tarik lagi ah, pikirnya. Kali ini dia tak mencoba menu tarik cepat, tapi menu penarikan biasa, dan ditekannya angka-angka sejumlah 2.500.000 rupiah, angka maksimal sekali penarikan. Dengan berdebar-debar ditekannya tombol "enter" berwarna hijau itu.

Srrrrr, mesin ATM berdesir, dan setumpuk lembaran 100 ribuan pun keluar, yang dengan cepat disambarnya, quick count lagi...

Wow, benar-benar 2,5 juta, nih, pikirnya senang sekali.  Ini kartu ATM ajaib kali ya?

Tidak terpikirkan sama sekali di benak Herman untuk mengklarifikasikan fenomena aneh itu ke pihak bank. Malah akal panjangnya langsung bekerja. Dia berpikir, kalau penarikan ajaib bisa berhasil, bagaimana dengan transfer ya? Maka segera saja dia melakukan transfer ke rekening istrinya pada bank yang sama, sejumlah 5 juta rupiah, dan sukses!

Herman ingat betul berapa batas maksimal per hari untuk penarikan dan transfer lewat mesin ATM, dan segeralah dia bekerja mengambil tunai dan mentransfer semuanya sampai batas maksimalnya.

Dengan bersiul-siul, Herman pun pulang, dengan dompet dan kantung celana jins yang terasa tebal. Sesampainya di rumah, Herman segera memanggil istrinya, dan mengeluarkan semua uang jutaan rupiah yang sudah diambilnya.

"Ini semua buat  kamu, dik", kata Herman sambil tersenyum melihat ekspresi istrinya yang melongo.

"Darimana duit sebanyak ini, mas? Apa baru dapet bonus kantor?"

"Sssttt, ini rahasia, ya" bisik Herman, dan dia pun menceritakan keajaiban kartu ATM yang dialaminya. Istrinya mendengarkan seakan tak percaya, namun ada bukti setumpuk duit di depan mata.

"Kita cobain kartu ATM punya kamu, ya?", kata Herman. "Nanti malam saja setelah Om dan Tante pulang."

Istrinya mengangguk setuju, tangannya sibuk menghitung-hitung semua lembaran uang tersebut.

Tak lama kemudian, paman dan bibi Herman datang berkunjung, lalu pulang setelah Magrib.

"Ayo, kita pergi ke mesin ATM, tes kartu ATM kamu apa sama juga ajaibnya dengan punyaku", kata Herman pada istrinya.

Kemudian mereka bersama-sama meluncur ke mesin ATM di minimarket itu, yang lagi-lagi kebetulan sedang sepi.

Ternyata hasilnya sama, saldo bank istri Herman yang hanya sekitar 120an ribu, bisa melakukan penarikan sampai jutaan rupiah, dengan juga dengan transfernya. Saldonya tidak berkurang sama sekali.

Dan malam itu mereka pun merasa sangat gembira sekali, berkat kartu ATM ajaib yang tak pernah habis uangnya, mereka sudah jadi jutawan mendadak, jadi OKB.

Herman dan istrinya pun segera melakukan berbagai rencana jitu ini dan itu, supaya keajaiban kartu ATM mereka bisa dimaksimalkan, sebelum memudar dan hilang.

Alhasil, pada akhirnya Herman dan istrinya bisa mengambil uang sampai sejumlah 21 miliar rupiah, dengan saldo yang tak pernah berubah tersebut!

Namun sayangnya, ada yang tidak mereka ketahui.

Kejaiban itu sebenarnya tidak ada. Semua itu hanyalah sebuah kesalahan sistem bank swasta itu, saat terjadi upgrading system (pembaharuan sistem) pada sistem IT-nya.

Dan tentu saja aksi Herman dan istrinya segera ketahuan, dan dilaporkan oleh pihak bank ke polisi, yang kemudian ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri.

Rumah mereka pun digeledah oleh polisi, dan ditemukan barang bukti enam unit mesin EDC dan 255 kartu kredit, serta catatan transaksi gesek tunai. Dari penyidikan kepolisian, disimpulkan kemudian bahwa modus yang dilakukan Herman adalah dengan mengirimkan saldo ke beberapa rekening yang dimilikinya atau pun beberapa rekan Herman. Herman pun kemudian dijerat pasal 81 UU 23/2011 tentang transfer dana, pasal 32 UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), pasal 3 UU 8/2010 tentang pencucian uang.

Sekarang tinggal Herman menyesal dan kerap merenung, kenapa mereka dulu begitu serakah. Coba dia cuma ambil sedikit saja, mungkin beberapa juta rupiah, pasti bank tidak akan repot-repot menagih apalagi melaporkan ke polisi. Namun nasi sudah menjadi bubur, tinggallah dia terpekur menanti-nanti dengan cemas akan berapa hukuman penjara dan denda serta sita harta yang akan diterimanya!

Sumber inspirasi : Detiknews

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun