Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Wong Cilik Penghina Capres yang Beda Nasib...

6 November 2014   07:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita tidak mempersoalkan yang kritik-kritik gitu, kita abaikan. Kecuali yang keterlaluan. Cuma kritik kan itu risiko pemimpin," tambahnya.

Nah, bingung kan dengan pertimbangan Wakil Ketua DPR yang satu ini? Dua-duanya sama-sama wong cilik lho, ditangkap polisi karena tersandung kasus yang sama pula. Sebenarnya MA lebih parah karena ada konten porno (diakui "keterlaluan" oleh Fadli Zon), yang malah lebih dibela oleh beliau, sementara kesalahan Bram adalah mengaku sebagai polisi dan statusnya juga berisi kalimat saja. Mestinya sih kalau mau jadi pahlawan pembela wong cilik ya jangan nanggung-nangung, atuh.

Tapi sekali lagi, belajarlah kita semua, bahwa kita harus bertangggung jawab penuh terhadap apa yang kita tulis, upload, dan share di media sosial!

Sumber: Detiknews, liputan6.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun