"Kita tidak mempersoalkan yang kritik-kritik gitu, kita abaikan. Kecuali yang keterlaluan. Cuma kritik kan itu risiko pemimpin," tambahnya.
Nah, bingung kan dengan pertimbangan Wakil Ketua DPR yang satu ini? Dua-duanya sama-sama wong cilik lho, ditangkap polisi karena tersandung kasus yang sama pula. Sebenarnya MA lebih parah karena ada konten porno (diakui "keterlaluan" oleh Fadli Zon), yang malah lebih dibela oleh beliau, sementara kesalahan Bram adalah mengaku sebagai polisi dan statusnya juga berisi kalimat saja. Mestinya sih kalau mau jadi pahlawan pembela wong cilik ya jangan nanggung-nangung, atuh.
Tapi sekali lagi, belajarlah kita semua, bahwa kita harus bertangggung jawab penuh terhadap apa yang kita tulis, upload, dan share di media sosial!
Sumber: Detiknews, liputan6.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H