Coba saja kita runut cuitannya DE di Twitter yang telah membuat heboh itu.
Awalnya pada 13-12-2014, DE menggunggah sebuah dokumen yang menurutnya adalah juklak kriteria rekrutmen di sebuah BUMN per 2014 (pemerintahan baru):
Mulailah jurus-jurus komentar sinisnya keluar, tentang adanya diskriminasi pada rekrutmen tersebut:
Kemudian pelan-pelan keluar jurusnya menggiring isu, bahwa diskriminasi terhadap kaum berjenggot tersebut ada di pemerintah dan bumn. Ini pengembangan pertama, dari awalnya dikatakan diskriminasi cuma ada di sebuah bumn, sekarang meluas ke pemerintahan dan semua bumn. Tentu saja Menteri BUMN Rini Soemarno sebagai penanggungjawab BUMN kemudian langsung menjadi tersangka utama!:
Ini pengembangan kedua, dan inilah tujuan utama postingan DE tersebut! DE me-retweet salah satu followernya yang isinya sangat jelas, tapi sayangnya sengaja digantung. Bisa terbaca ...:
Jadi sebenarnya tujuan DE adalah mendiskreditkan dan menuduh pemerintahan sekarang sebagai .... (gak tega nulisnya, ada tuh di salah satu cuitan di atas), dengan salah satu kasusnya melalui tindakan diskriminatif Kementrian BUMN dalam perekrutan, yang melarang jilbab syar'i, jenggot, dst.