Mohon tunggu...
Irawan Abae
Irawan Abae Mohon Tunggu... Mahasiswa - Founder Wadah Ekonomi media riset dan kajian ekonomi

kita hanya butuh beberapa kata untuk menyusunnya menjadi kalimat, dengan segenap tinta untuk menyusunnya menjadi sebuah cerita pendek. hanya butuh kata-kata untuk menjelaskan pada semesta bahwa kita butuh pena untuk mengungkapkan rasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ekonomi Kepulauan Sebagai Basis Pembangunan Ekonomi Maluku Utara

6 Oktober 2024   16:32 Diperbarui: 6 Oktober 2024   17:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.07

1.17

3.15

2.48

Sumber: malut.bps.go.id, 2023

Kita dapat melihat data tujuh tahun terakhir di atas menjelaskan soal pertumbuhan ekonomi 10 kabupaten kota di Provinsi Maluku Utara, kalau di lihat pada daerah kepulauan yang punya tren pertumbuhan ekonomi yang cenderung fluktuatif seperti Pulau Morotai pada tahun 2023 sebesar 2.48%, Pulau Taliabu pada tahun 2023 sebesar 2.60%, Kepulauan Sula pada tahun 2023 sebesar 2.57%, Ternate pada tahun 2023 sebesar 5.00% dan Tidore Kepulauan pada tahun 2023 sebesar 2.48%, sementara itu pada wilayah yang memiliki luas daratan yang besar memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yang di dominasi oleh sektor pertambangan seperti Halmahera Tengah pada tahun 2023 sebesar 42.41 %, Halmahera Selatan pada tahun 2023 sebesar 27.78%, dan Halmahera Timur pada tahun 2023 sebesar 26.56%, sementara daerah Halmahera lainnya tidak mengalami  pertumbuhan ekonomi yaitu Halmahera Utara pada tahun 2023 sebesar 0.92 % dan Halmahera Barat pada tahun 2023 sebesar 2.05%.

Kalau di lihat secara karakteristik wilayah kepulauan di Maluku Utara terdapat ketimpangan pertumbuhan ekonomi di wilayah kepulauan seperti penjelasan di atas, hal ini harus di pikirkan dengan baik, agar wilayah-wilayah kepulauan di Maluku Utara menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara.

Konsep Ekonomi Kepulauan

Konsep ekonomi kepulauan merujuk pada pengelolaan sumber daya dan pengembangan ekonomi di wilayah yang terdiri dari sejumlah pulau. Beberapa poin penting dalam konsep ini meliputi:

  • Keberagaman Sumber Daya
  • Setiap pulau seringkali memiliki sumber daya alam dan budaya yang unik, yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi, seperti pariwisata, perikanan, dan pertanian.
  • Infrastruktur
  • Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti transportasi laut dan udara, sangat penting untuk menghubungkan pulau-pulau dan memfasilitasi perdagangan antar pulau.
  • Pengelolaan Sumber Daya Berkelanjutan
  • Mengingat banyaknya tantangan lingkungan yang dihadapi oleh pulau-pulau, pengelolaan sumber daya harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah kerusakan ekosistem.
  • Pemberdayaan Masyarakat Lokal
  • Partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan program ekonomi.
  • Diversifikasi Ekonomi
  • Menghindari ketergantungan pada satu sektor ekonomi (misalnya, pariwisata) dengan mengembangkan sektor-sektor lain seperti perikanan, pertanian, dan industri kreatif.
  • Konektivitas
  • Meningkatkan konektivitas antar pulau dan dengan pasar utama melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempermudah akses informasi dan peluang bisnis.
  • Kebijakan Pemerintah
  • Kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi kepulauan sangat penting, termasuk insentif bagi investasi dan dukungan untuk sektor-sektor strategis.

Dengan mengintegrasikan semua aspek ini, ekonomi kepulauan dapat berkembang secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di dalamnya.

Beberapa Kendala Provinsi Maluku Utara sebagai Provinsi berbasiskan Kepulauan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun