Naik turunnya tingkat ke imanan sepertinya menjadi masalah bagi sebagian besar manusia, dimana terkadang kita hari ini sangat rajin ibadahnya tapi ke esokan hari kita merasa malas akan ibadah.Â
Nah sebelum membahas bagaimana cara meningkat kan ke imanan, yuk kita ulas kembali terkait apa itu iman?Â
PENGERTIAN IMAN
*Iman secara Bahasa berasal dari kata "Amana-Yuminu-Imana" yang berarti percaya atau yakin.
*Sedangkan iman secara istilah yaitu:
1.Menurut hadits Riwayat ibnu Majah
Rasulullah besabda:
( )
Artinya:
"Iman itu dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan (H.R. Ibnu Majah)".
Maka hadits ini menjelaskan tentang prinsip keimanan. Dimana iman terdiri atas 3 unsur, yaitu diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam bentuk perbuatan.Â
 Maka Ketiga unsur ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, jika ada unsur yang tidak dimiliki seseorang berarti ia belum menjadi orang yang beriman. Dengan demikian, orang yang beriman, hatinya selalu meyakini sepenuh hati, lisannya mengucapkan secara benar, kemudian keyakinan dan ucapan itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Â
2.Hadits dari Umar bin Khatab
Dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu, ia berkata, suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah mengenai apa itu iman.
- , : , , , , ,
Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).
Maka Hadits ini mengajarkan tentang pengajaran malaikat jibril kepada para sahabat melalui Rasulullah saw. Yang dimana ada enam pokok keyakinan yang harus diyakini oleh setiap orang yang mengaku beriman. Keyakinan ini sering disebut rukun iman, keenam keyakinan itu ialah:
1. Iman kepada Allah swt.
Iman kepada Allah artinya percaya dengan yakin, bahwa Allah itu ada, kuasa, tidak menyerupai sesuatu, adanya tidak didahului sesuatu, kekal, berdiri sendiri, Esa, berpengatahuan, berkemauan dan seterusnya sifat-sifat kesempurnaan.
2. Iman kepada malaikat-malaikatÂ
Iman kepada para malaikat adalah percaya dan meyakini bahwa allah telah menciptakan malaikat yang terbuat dari cahaya, untuk mengatur alam dan mengurus perjalana alam semesta dan tugas tertentu lainya.
Malaikat itu tidak sama dengan manusia dalam sifat-sifat dan perbuatannya, bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan dan tidak minum, dan dalam keadaan biasa tidak dapat dilihat dengan mata kepala. Mereka tidak pernah melanggar perintah ataupun merasa bosan menjalankan perintah Allah swt. Nama-nama malaikat:
1. Malaikat Jibril Bertugas menyampaikan Wahyu
2. Malaikat Mikail bertugas Membagi Rezeki
3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala
4. Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa
5. Malaikat Munkar Bertugas Bertanya didalam kubur
6. Malaikat Nakir Bertugas Menyiksa dalam kubur
7. Malaikat Rakib Bertugas Mencatat Amal Baik
8. Malaikat Atid bertugas mencatat Amal Buruk
9. Malaikat Ridwan menjaga pintu Surga
10. Malaikat Malik menjaga pintu Neraka
3. Iman kepada kitab-kitabÂ
Yaitu meyakini bahwa Allah SWT telah mewahyukan kitab-kitab kepada para nabi pilihan untuk disampaikan kepada para umatnya. Adapun kitab-kitab Allah yang wajib kita percayai ada empat:
1) Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa
2) Kitab Zabur, yang ditunkan kepada Nabi Dawud
3) Kitab Injil, yang diturunkan kepada Nabi Isa
4) Kitab Al-Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
4. Iman kepada Para RasulÂ
Meyakini bahwa Allah telah memilih dan menjadikan beberapa orang istimewa yang disebut rasul, yang ditugaskan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama dan membimbing umatnya kejalan yang benar agar selamat dunia dan akhirat.
5. Iman kepada hari akhir
Meyakini dan percaya bahwa seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran Ketika malaikat israfil telah meniup sangkakala nya, dan manusia punn akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT.
Dalil mengenai hari akhir ini tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Hajj ayat ke-7 yang berbunyi:
"Dan sesungguhnya, (hari) kiamat itu pasti datang terjadi, tidak ada keraguan kepadanya. Dan sungguh, bahwasanya Allah SWT akan membangkitkan semua orang yang ada di dalam kubur."
Maka saudari-saudari seiman orang yang beriman pasti akan mempercayai akan adanya hari akhir dan senantiasa mempersiapkan amalan yang mampu membawa kesyurga. Dan dalil qur'an surat Al-Hajj tadi menjadi penegas bahwa hari akhir/kiamat itu pasti terjadi. Kita wajib mempercayai akan datangnya hari akhir (hari kiamat), diterangkan bahwa jika hari akhir itu datang maka semua makhluk yang ada di dunia akan rusak dan binasa.
6. Iman kepada qada' dan qadar
Yaitu percaya bahwa segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, semuanya itu menurut apa yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah sejak sebelumnya (zaman azali). Jadi segala sesuatu itu (nasib baik dan buruk) sudah diatur dengan rencana-rencana tertulis atau batasan-batasan yang tertentu, tetapi kita tidak dapat mengetahuinya sebelum terjadi.
Sebagaimana tercantum dalam Qs. Al-Hadid ayat 22, yang berbunyi :
"Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (Lauh Mahfudh) dahulu sebelum kejadiannya,".
Nah ke enam pokok iman atau rukun iman ini adalah pilar atau tiang yang harus dimiliki oleh seorang muslim, tidak bisa dipilih hanya mau beriman pada salah satu saja, karena rukun iman itu udah satu paket.Â
Maka dari dua pengertian iman secara bahasa dan istilah dapat kita rangkum bahwa iman itu adalah sebuah kepercayaan atau keyakinan yang didalamnya terdapat 6 pokok iman atau rukun iman yang harus diyakini oleh hati, diucap kan oleh lisan dan diamalkan oleh anggota tubuh.
KENAPA MANUSIA HARUS BERIMAN?
Manusia Harus beriman karena iman adalah pedoman hidup umat manusia agar Hidup kita tidak tersesat kejalan yang salah. Sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 136 yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.Â
Adapun ciri orang beriman menurut Qs. Al-anfaal ayat 2 dan 3 adalah:
1.Bila disebut nama Allah gemetarlah hatinyaÂ
2.Apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman merekaÂ
3.Hanya kepada Tuhanlah mereka (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezkiÂ
PENYEBAB KEIMANAN BERKURANG
1). Provokasi atau godaan Setan
Qs. Al-Araf ayat 17, yang artinya: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur (taat)".Â
2). Godaan DuniaÂ
Adapun dalam hadits Rasulullah menghawatirkan umatnya terlalaikan akan dunia, sebagaimana dalam sabdanya:Â
"Demi Allah bukan kemiskinan yang aku takutkan pada kalian, melainkan aku takut dunia dibentangkan untuk kalian seperti halnya dibentangkan pada orang sebelum kalian. Lalu, kalian berlomba-lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba-lomba, lalu dunia itu membinasakan kalian seperti halnya mereka binasa."
3). Lingkungan yang BurukÂ
Bahkan Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul." (HR. al Hakim).
Dan dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda: lebih baik bersendiri dari pada bergaul dengan orang-orang yang rusak. Dan lebih baik bergaul dengan orang-orang baik daripada menyendiri (HR. Al Hakim).
LALU APA YANG AKAN TERJADI KETIKA IMAN SESEORANG LEMAH?
1.Malas beribadah
Malas ibadah dapat terjadi Ketika keimanan seseorang sedang lemah, hal ini terjadi karena adanya rasa ragu atau tidak peduli dengan kekuasaan Allah, sehingga melalaikan perintahnya.
2.Meragukan kekuasaan Allah
Keraguan akan kekuasaan Allah dapat menjadi pertanda lemahnya iman seseorang, dimana ia mulai melupakan akan keberadaan tuhan dan kekuasannya.Â
3.Tidak tenang dalam hidup
Hal ini karena kita tidak lagi memiliki sandaran atau pedoman hidup yang bisa menghindarkan kita dari rasa khawatir. Karena Jika kita yakin akan kekuasaan Allah, maka ketika kita mendapat masalah, kita yakin bahwa Allah bisa membuat kita mampu mengatasi masalah tersebut. Namun jika kita ragu, kita tidak tahu lagi harus bersandar kepada siapa.
Saudara saudari seiman Naik turunnya keimana seseorang merupakan hal yang wajar, sebagaimana disampaikan oleh seorang sahabat bernama Abu ad-Darda' Uwaimir al-Anshaari ra. mengatakan "iman itu naik dan turun" jadi apabila seseorang mengalami lemahnya iman, sebenarnya itu adalah hal yang wajar namun, jangan terlalu larut dalam kelemahan tersebut. Kita harus selalu berlindung dari godaan setan dan terus memperbaikinya.Â
CARA MENJAGA KEIMANAN
1) Akrab dengan Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan petunjuk utama untuk memperoleh keteguhan iman, dan merupakan penghubung yang sangat kokoh antara hamba dengan tuhan-Nya. Karena barang siapa yang berpegang teguh kepada al-Qur'an, niscaya Allah akan memeliharanya dan menunjukinya ke jalan yang benar. Allah SWT berfirman Qs. Yunus ayat 57:
Artinya: "Wahai manusia sungguh telah datang pelajaran dari Tuhan-Mu (al-Qur'an), sebagai penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.".
2) Berusaha untuk lebih istiqamah dengan syari'at Islam
Orang yang beristiqomah terhadap agama Allah, maka kepada orang tersebut akan diturunkan malaikat, agar dia senantiasa merasa tentram didalam hatinya. Dan dengan beristiqamah maka Allah akan memelihara keimanan kita. Allah SWT berfirman QS. Al -Ahqaf: 13:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian dia beristiqamah dengan kata-katanya, maka malaikai-malaikat akan turun kepada mereka dan berkata: "janganlah kamu takut dan sedih, berilah kabar gembira dengan surga yang menjanjikan."Â
3) Menjauhi perbuatan maksiat
Rasulullah SAW menggambarkan maksiat seperti sebuah noda yang menempel di hati. Semakin seseorang menjauhi maksiat maka akan bercahayalah dia sehingga petunjukpun akan mudah diterimanya. Sebaliknya, jika seseorang sering melakukan maksiat maka hatinya sedikit demi sedikit akan tertutup hingga cahaya petunjuk pun sulit diraihnya.
 4). Berteman dengan orang yang shaleh
Berteman dengan orang-orang yang shaleh merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat menentukan kualitas keimanan seseorang. Karena teman bisa mengukur baik atau tidaknya agama seseorang. Oleh karena itu pilihlah teman yang bisa mengundang kita untuk kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Furqan ayat 28 yang artinya: "Wahai celaka aku, sekiranya aku dulu tidak menjadikan fulan sebagai teman akrabku."Â
  Maka saudara saudari seiman hendaklah kita mampu memilih siapa saja lingkup pertemanan terdekat kita, boleh saja bergaul dengan siapa saja, asal jangan melebur bersamanya. Karena dalam berteman itu Ibaratnya Ketika kita berteman dengan tukang bensin maka kita akan bau bensin sedangkan Ketika kita berteman dengan orang yang menjual minyak wangi kita akan tercium bau minyak wangi.
Selain itu ada doa yang diajarka oleh Rasulullah untuk diberi keteguhan iman yaitu :
Artinya: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamu-Mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H