"Karena saya tak pernah luput dari dosa, Kakek?"
"Apa yang kau dapat dari ucapanmu itu?" tanya Kakek lagi.
"Setiap yang aku inginkan selalu dipenuhi oleh Allah, Kek."
"Sejak kapan kamu melakukan ini?"
"Saya membuat roti selama tigapuluh tahun, selama itu pula saya melakukannya."
Kakek tersebut mengangguk-angguk."Adakah keinginanmu yang belum dikabulkan Allah?"
"Ada satu yang belum terkabul, Kek."
"Kalau boleh Kakek tahu. Apa itu?"
"Bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal. Yang periwayatan haditsnya selalu kudengar."
"Allahu Akbar, Ma sya Allah. Aku Imam Ahmad." Kakek tersebut bangkit dari duduknya.
Serta merta kuhentikan kegiatanku membuat roti. Kupeluk beliau, kucium pipinya dengan penuh kasih, kusalami dan kucium tangannya dengan penuh takzim.