Mohon tunggu...
Ira Pranoto
Ira Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Menebar kebaikan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertolongan Berharga

29 Mei 2020   04:42 Diperbarui: 29 Mei 2020   04:45 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini, selepas Isya, aku mendengar suara gaduh di masjid. Kulangkahkan kaki, ingin tahu ada apakah? Kulihat marbot masjid mendorong tubuh seorang kakek tua.

"Kau tak boleh bermalam di sini. Di dalam maupun di teras masjid."

"Aku musafir, tak tahu harus tidur di mana malam ini."

Ma sya Allah, tega sekali marbot mendorong tubuh renta itu. Kudekati mereka.

"Kakek, mari menginap di tempat saya. Kebetulan saya ada tempat kosong di rumah."

"Terima kasih, Kisanak." Dia mengikuti langkahku.

Mempersilakan tidur di dipan yang biasa kugunakan untuk tidur di siang hari.

"Kau tidak tidur, Kisanak?"

"Tidak, Kakek. Tiap malam saya membuat roti."

Aku memulai pekerjaan seperti biasa sambil beristighfar. Tanpa kusadari, ternyata Sang Kakek memperhatikan tingkah lakuku.

"Mengapa kamu melafalkan istighfar sambil membuat roti?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun