Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di 5 Lokasi di Jakarta ini, Rumah Ibadah Berbeda Agama Damai Berdampingan

22 Juni 2017   21:04 Diperbarui: 23 Juni 2017   01:03 8107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20170128-105847-588e05d482afbdb90a5791e6-594be8889f4fe40ea23b43a5.jpg
20170128-105847-588e05d482afbdb90a5791e6-594be8889f4fe40ea23b43a5.jpg
Setelah melihat perayaan Nawagram, saya menyempatkan mengunjugi Wihara Satya Dharma di sebelahnya dan melihat para umat rumah ibadah tersebut sedang melepas burung burung sebagai bagian dari ritual mendatangkan karma baik. Saya sempat mengobrol dengan beberapa ibu ibu pengurus Wihara yang ternyata beragama Muslim dan sudah puluhan tahun bekerja disana, dan setiap perayaan hari besar Imlek, para pengurus Wihara ikut bersuka cita karena di hari itu biasanya mereka akan mendapatkan banyak hadiah uang dari para pengunjung yang datang untuk beribadah. 

Selain di 5 lokasi tersebut, masih banyak lagi rumah rumah ibadah antar agama yang letaknya berdekatan di Jakarta. Ada juga kawasan di Jakarta dimana hanya dalam radius 1 km,  ada berbagai rumah ibadah lokasinya berdekatan. Seperti di Kawasan Pasar Baru ada 6 rumah ibadah (Kuil Hare Kresna, Kuil Sai Baba, Mesjid Pasar Baru, Kuil Sikh, Klenteng Sin Tek Bio, dan Gereja Ayam), atau di Cilincing (Klenteng dan Wihara Lalitavistara, Pura Segara, Mesjid Al Alam) atau di kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang ada berbagai rumah ibadah dari 6 agama resmi di Indonesia yang letaknya berdekatan sebagai wujud toleransi dan kehidupan kerukunan beragama di Jakarta.

Justru Jakarta menjadi kaya karena begitu beragamnya pengaruh budaya yang membentuknya. Dan memang sudah semestinya seseorang yang mengaku beragama harus mewujudkan ketaatannya dalam beragama dengan mewujudkan toleransi yang tinggi terhadap penganut agama lain. Seperti pernah dikatakan oleh seorang Gus Dur,  "Semakin tinggi ilmu seorang, semakin tinggi tingkat toleransinya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun