Mohon tunggu...
Ira Lathief
Ira Lathief Mohon Tunggu... Penulis - A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Blogger、Author of 17 books、Creativepreneur, Founder @wisatakreatifjakarta @festivalkebhinekaan Personal Blog :www.iralennon.blogspot.com. IG @creative_traveler

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Siapa Cagub yang Paling Siap Memajukan Industri Kreatif Jakarta?

15 Januari 2017   23:09 Diperbarui: 16 Januari 2017   10:56 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke, sekarang mari kita bahas pada pemaparan kesemua cagub tentang industri kreatif

Tapi sebelum membahas lebih lanjut tentang visi misi para cagub tentang industri kreatif, saya mau paparkan dulu apa saja itu yang termasuk sektor Industri Ekonomi Kreatif berdasarkan yang telah ditetapkan dalam cetak biru oleh pemerintah. 

Ada 15 sektor yg termasuk Industri Kreatif yaitu (1). Periklanan, (2) Arsitektur, (3) Pasar Seni (4) Kerajinan/ Craft, (5) Desain, (6) Fashion, (7) Fesyen, (8) Film/ Video/ Fogorafi Permainan Interaktif /Games, (9) Musik, (10) Seni Pertunjukkan, (11) Penerbitan/ Percetakan, (12) Layanann Komputer/ Piranti Lunak, (13) TV/ Radio, (14). Riset dan Pengembangan, (15) Pariwisata dan Kuliner.

Dan di bawah Presiden Jokowi, Indonesia ingin lebih serius memajukan industri kreatif, karena itu dibentuk BeKraf (Badan Ekonomi Kreatif), badan pemerintah khusus dibawah presiden langsung. Jadi sudah pasti, siapapun yang memimpin Jakarta sebagai Ibu Kota negara, pastinya harus punya visi yang selaras dengan pemerintah pusat.

Tema besar diskusi ini adalah, "Bagaimana Memajukan Industri Kreatif di Jakarta dan juga Bagaimana Pemda DKI merespon dunia Digital?" Jadi saya ingin bahas tenang pemahaman dan kesesuaian pemaparan visi dan misi cagub terkait tema diskusi.

Pertama, pemaparan dari Ahok

(foto dokpri)
(foto dokpri)
Ahok hadir di acara tidak ditemani oleh Djarot, nampaknya Ahok juga hadir tidak banyak ditemani rombongan. Ahok hadir di acara itu hampir seperti para audience kebayakan. Sebagai petahana, saat berbiara di panggung, tentu Ahok sudah fasih bercerita hal-hal apa saja yang sudah dilakukannya selama ini untuk mendukung Industri Kreatif di Jakarta, juga respon Pemda DKI terhadap kemajuan perkembangan dunia Digital. Ahok bercerita tentang penggunaan aplikasi Qlue untuk memudahkan masyarakat melaporkan keluhan terkait pelayanan dan fasilitas umum.

Ahok juga mewajibkan seluruh jajaran RT/ RW untuk memberikan laporan harian kepada Lurah melalui aplikasi Qlue melalui HP, di mana ternyata hal ini malah dianggap oleh sebagian petugas RT/ RW terasa merepotkan dan menimbulkan protes . “Yah kalau ga mau repot repot, jangan mau jadi petugas RT/ RW dong.“ Begitu alasan Ahok. 

Iya bener juga sih menurut saya. Sebagian orang memang lebih senang berada di comfort zone, dan sulit menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Padahal di zaman Ahok, para petugas RT/ RW juga sudah dikasi honor bulanan jauh lebih tinggi. Ahok juga bercerita tentang usahanya menciptakan budaya transparan di Pemda DKI dengan memanfaatkan teknologi digital, dengan cara selalu menayangkan hasil rapat di Youtube resmi Pemda DKI dan juga menerapkan  e-budgeting untuk seluruh anggaran.

Ahok juga bercerita banyak tentang usahanya memajukan pariwisata DKI, salah satunya juga membuka Wisata Balai Kota, agar masyarakat umum bisa berkunjung dan mengenal lebih dekat Balai Kota dan isinya. 

Ahok juga mempersilahkan fasilitas Balai Kota untuk dipakai kegiatan masyarakat umum, dari menyediakan area untuk pertunjukkan budaya dan pameran UMKM setiap weekend, sampai menyediakan ruang bioskop dalam balai kota agar masyarkat bisa nonton film gratis. Di sini Ahok bercerita bahwa dahulu di Belitung, almarhum Ayahnya adalah juga pengusaha bioskop rakyat yang akhirnya harus gulung tikar karena tidak sanggup melawan perkembangan arus zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun