" Tapi bu, setahu saya minggu-minggu ini tidak ada tugas kelompok kho, karena kita sudah menyelesaikannya di sekolah. Dan Deva sendiri satu kelompok dengan saya", jelas Irshal.
" Jadi kemana dulu Deva?, Deva,Deva kemana kamu nak?", jawab ibu  kelihatan cemas.
Tiba-tiba Deva datang dengan babak belur, " Deva, kenapa kamu nak", tanya ibunya sambil menghampiri Deva dengan penuh kecemasan
"Apa yang terjadi Deva, jawab nak, jawab?", tanya ibu sambil meraba seluruh muka Deva yang bengkak. Ibu segera ke dapur membawa air hangat untuk mengompres muka  Deva, sementara Irshal  hanya diam terpaku melihat Deva yang sudah dianggap saudaranya sendiri pulang dengan babak belur.
"Deva jawab nak, kamu berkelahi?"
" Tidak bu, aku hanya tadi terpeleset ke solokan ", jawab Deva mencari alasan.
" ibu tidak percaya nak, ke selokan tidak mungkin seperti ini", jawab ibu penuh selidik sambil mengompres muka lembab Deva.
" Aduh bu, sakit pelan-pelan", kata Deva sambil meringis.
" Kenapa nak, Katakan kenapa kamu, berantem ya ", ibu mencoba bertanya lagi.
" Sudahlah bu, Deva tidak apa-apa, besok juga sembuh, aku mau ke kamar bu, mau istirahat", kata Deva sambil berdiri tanpa menunggu jawaban dari ibunya.
Irshal merasa tidak percaya dengan apa yang dibicarakan Deva, akhirnya iapun permisi pulang. Di perjalanan dalam hatinya berjanji dia mau menyelidiki kemana sebenarnya Deva. Â