Mohon tunggu...
ira guslina
ira guslina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Project Manager Duniabiza

Ami dari Bintang, Zizi dan Arsyad. Ibu rumah tangga penuh waktu. Senang memasak dan menulis di www.duniabiza.com Temukan saya di Twitter : @DuniaBiza Ig : www.instagram.com/duniabiza Email: duniabiza@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar dari Sebakul Sayur yang Mendigital

28 Februari 2017   23:58 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:48 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beli sayur secara online apakah bisa? Dulu mungkin ini tak bisa. Tapi sekarang, dengan kemajuan teknologi informasi, tak ada yang tak bisa.

***

Perjalanan tak terencana akhir Desember tahun lalu membawa saya ke sebuah desa di lereng Gunung Gede Parangrango. Desa itu bernama Desa Sarongge yang terletak di kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani sayur.

Saya sampai ke desa itu sekitar pukul 11 siang. Seorang supir ojek mengantarkan saya ke sebuah saung yang menjadi sentra berbagai kegiatan warga. Ketika sampai, empat pemuda terlihat sedang sibuk bekerja di sebuah balai bambu. Yang satu mencuci sayur, sedang tiga lainnya sibuk mengemas sayuran segar ke dalam bakul bambu. Ada wortel, selada, brokoli, sawi, dan daun bawang.  

“Sebagian sayur akan dijadikan souvenir untuk pertemuan siang nanti,” ujar Robi, salah seorang pemuda yang bekerja di b alai bamboo itu pada saya.

Untuk souvenir? Saya penasaran dengan ide ini. Selama ini belum pernah saya melihat ada panitia acara yang membagikan souvenir berupa sayur mayur. Rupanya, di Sarongge, hal itu sudah biasa. Setiap ada acara yang digelar di sana, penyelenggara biasanya meminta petani menyiapkan sayuran sebagai souvenir.

Bila sedang tak ada acara, sayur mayur itu akan dikirim ke kota. Selain dikirim ke supermarket yang sudah bekerjasama, sayuran dikirim pada konsumen yang telah memesan sayuran organik tersebut  secara online.

Tunggu. Sayuran segar dipesan melalui online? Gagasan apalagi ini. Rupanya, sayuran organik segar yang dihasilkan warga Sarongge, juga dijual secara online. Pemesanan bisa dilakukan oleh individu ataupun perusahaan. Untuk  urusan pemesanan online dikelola oleh Green Initiative Foundation melalui situs greeninitiativefoundation.org. Organisasi ini merupakan lembaga swadaya yang telah mendampingi masyarakat Sarongge sejak sepuluh tahun lalu.

sumber : greeninitiativfoundation.org
sumber : greeninitiativfoundation.org

Berawal dari Interaksi Digital

Sepuluh tahun lalu, suasana serupa tak akan dijumpai di Sarongge. Saat itu sistem bertanam sayur warga belum terpadu seperti sekarang. Bila ada warga yang berkebun sayur, biasanya dilakukan di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Parangrango. Berdasarkan data dari Green Initiative, saat itu tercatat sekitar 150 warga Sarongge yang menggarap lahan di taman nasional untuk dijadikan tumpang sari sayuran.

Aktivitas warga bercocok tanam di dalam kawasan taman nasional ini menyebabkan berkurangnya luas tutupan hutan.  Sampai akhirnya sebuah gerakan sosial digagas oleh sekelompok orang untuk mengembalikan fungsi Taman Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun