Mohon tunggu...
ira guslina
ira guslina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Project Manager Duniabiza

Ami dari Bintang, Zizi dan Arsyad. Ibu rumah tangga penuh waktu. Senang memasak dan menulis di www.duniabiza.com Temukan saya di Twitter : @DuniaBiza Ig : www.instagram.com/duniabiza Email: duniabiza@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar dari Sebakul Sayur yang Mendigital

28 Februari 2017   23:58 Diperbarui: 1 Maret 2017   00:48 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dukungan teknologi bagi kesejahteraan petani ini tentu tidak akan berhenti hingga tingkat ini saja. Beragam kebutuhan lain dari petani dapat didukung melalui teknologi. Prakiraan cuaca, pola tanam terbaik, maupun pemangkasan rantai distribusi sangat mungkin memanfaatkan teknologi. 

 Apalagi saat ini, Indonesia telah memiliki Satelit 3S dari Telkom. Satelit ke-18 setelah Palapa diluncurkan ini memiliki kapasitas jangkauan yang lebih massif. Satelit ke-9 milik Telkom ini memiliki memiliki 24 transponder C-band standar,8 transponder C-band extended, 4 transponder Ku-band standar, dan 6transponder Ku-band extended. Transponder extended memilikilebar pita frekuensi 1,5 kali lebih besar dari transponder standar. Sementara itu transponder Ku-band punya daya lebih besar, pita frekuensi lebih lebar, danlebih sederhana dalam proses pengiriman sinyal. 

 Dengan model ini maka pelanggan, seperti untuk akses internet hingga siaran televisi rumah tangga dapat diterima pelanggan lebih baik. Itu artinya dukungan bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui teknologi dapat dijalankan lebih cepat. 

Kehadiran satelit 3S dari Telkom memberi nyawa dan harapan baru bagi masa depan pertanian. Menghadirkan teknologi hingga ke seluruh pelosok negeri. Saatnya pertanian kita makin maju dan makin jauh menJelajahAngkasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun