Mohon tunggu...
Iradah haris
Iradah haris Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenapa Harus Memaknai Bab Bersuci?

10 Mei 2021   23:47 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:50 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pembukaan kitab dijelaskan, bahwa kitab ini dibuat khusus untuk pemula. Orang yang belajar syariat agama islam di tingkat dasar. Pahamlah Meikha kenapa murid baru sepertinya harus membaca kitab ini. Protesnya hanya satu, kenapa harus memaknai bab bersuci ini dengan bahasa jawa. Pegon lagi.

Kata bersuci ini kedengarannya seperti tema sebuah program yang digelar di suatu tempat. Nun jauh di luar sana. Membahas bersuci dengan cara menyenangkan. Menulis fiksi.

Berbeda dengan pembahasan bersuci  di sekolahan Meikha. Semua orang tegang, cemas menunggu giliran. Dengan berdebar, anak-anak sekelas Meikha mengisi waktu dengan  permainan tebak-tebakan. Kira-kira siapa nanti guru penguji baca kitabnya. 

Teman-teman Meikha banyak yang berdoa meminta supaya mendapat penguji yang sabar, ramah, suka membantu bila saat membaca ada yang lupa makna bahasa jawanya. Dan yang paling penting dari isi doa mereka adalah, menginginkan penguji yang tidak pelit nilainya.

Aneh-aneh saja doa anak-anak ini. Seperti Tuhan itu bisa didikte saja. Yang aktual, dari desas desus ini, muncul informasi beberapa nama guru yang masuk nominasi catatan merah. Kriterianya, guru dikenal keras, disiplin dan raja tega. Tidak suka membantu walau satu ayat. Seperti memberi clue dari makna jawa yang sedang lupa dibaca.

Rupanya bocoran ini sumbernya dari kakak kelas. Munculah nama Bu Khuriyah. Bu guru bahasa arab berwajah manis berpostur tinggi tegap. Ia memang tersohor tegas dan disiplin. Menurut kabar burung Bu Khoriyah adalah mantan pramugari di sebuah maskapai kerajaan Saudi.

Semua anak berdoa untuk tidak mendapat guru penguji seperti Bu Khuriyah. Namun Maikha tak menggubris hal ini. Mau siapa saja pengujinya, bagi Maikha kegiatan ini tetap menjadi momok.

Tibalah hari pengumuman jadwal tes dipajang di papan. Semua anak berdesak hendak mendekati kaca. Tak disadari kertas pengumuman sudah berada tepat di depan hidung Maikha. 

Namanya masuk dalam kelompok 7 anak dengan Bu Khuriyah sebagai guru pengujinya. Ia pun Mundur dengan perasaan hambar. Tidak tahu harus bahagia, susah atau gundahkan?

Maikha kembali membaca pasal demi pasal dalam terjemahan kitab yang nanti akan Dibacanya.  Tentang bersuci atau thaharoh, setidaknya membahas 13 pasal. Di antaranya, tentang benda-benda najis, memakai siwak, wudhu, adab buang air kecil dan besar, tayammum, serta tentang haid dan nifas.

Berulang-ulang, terjemahan bahasa indonesia bab bersuci ini dibacanya. Hingga hafal di luar kepala. Waktu tes baca kitab pun tiba. Maikha hanya tertunduk diam di depan Bu Khuriyah. Ia tak mempersiapkan apa-apa untuk membaca kitab kuning dengan makna jawa. Keringat dingin mengucur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun