Mohon tunggu...
Iradah haris
Iradah haris Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - We do not need slogan anymore, we need equality in reality

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kreasi Menu Buka Puasa yang Tidak Biasa Saat Ultah dan Takziah

26 April 2021   08:15 Diperbarui: 26 April 2021   08:17 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi menu buka puasa yang tidak biasa (dok.IH)

Seharian ia menangis hingga lelah. Tampak sekali di tubuh dan wajah. Baginya berpulangnya ibunda, masih seperti mimpi. Selama Ramadhan ibu tampak semangat. Puasa dan shalat tarawihnya tidak pernah telat. Minggu pagi, sang ibu masih beraktifitas seperti biasa. Sehat saja di usia sekitar 57 tahunan. 

Hari terakhir makan sahur bersama anak cucunya. Jamaah subuh di mushollah. Paginya, seperti biasa masih terlihat jalan-jalan di depan rumah saya. Usai bersih-bersih rumah dan mencuci pakaiannya sendiri. Aktifitas berjalan biasa. Sungguh semua rahasia allah. Kita yang dekat ini bahkan tidak bisa membacanya. 

Selama menjalankan puasa, beliau rajin cek kesehatan. Rutin konsumsi obat penurun gula darah dan tekanan darah tinggi. Sehari sebelumnya ke perawat di linkungan kami, kontrol gula darah dan tekanan darahnya. Semua normal untuk orang seusianya. Namun tiba2 saja usai dhuha pukul 8 pagi drop. Gula darahnya naik ke angka 500. Tekanan darahnya turun drastis.

Otomatis satu lingkungan kami dikagetkan dengan kejadian ini. Tentu tetangga sebelah rumah saya panik dan shock saat memangku ibunya yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Karena suaminya sedang ke luar kota, para tetanggalah yang harus siaga. Ia juga ibu rumah tangga seperti saya. Saat kejadian hanya bersama kedua anaknya. 

Beberapa menit di rumah pingsan. Akhirnya mampu sedikit membuka mata. Ketika diminta meminum air untuk membatalkan puasa, sang ibu memberi isyarat penolakan. Dengan maksud, mencari pertolongan dibawalah ke rumah sakit terdekat. Dalam pelayanan di UGD rumah sakit umum itulah beliau mengembuskan nafar terakhir.

Takziah Hukumnya Sunnah

Hari ini 26 April, jam 07.00 pagi. Waktu dan hari lahir saya. Dari acara takziah saya harus mengambil banyak hikmah dari kembalinya orang-orang baik ini. Ibunda tetangga saya, pun para kesuma bangsa yang sudah dinyatakan gugur. Namun hingga saat ini jenazahnya masih dalam proses evakuasi. 

Dalam suasana takziah, saya berusaha memaknai sisa umur yang dikaruniakan Tuhan. Bahwa catatan kematian mahluk sudah berupa kepastian. Tinggal kapan saatnya dan dimana, masih rahasia yang kuasa. Saya, harus berusaha menggunakan sebaiknya  waktu dan kesehatan yang dikaruniakan. Untuk jalan kebajikan. Untuk hal yang bermanfaat bagi ummat.

Mengenai takziah, pendapat ulama sepakat bahwa hukumnya sunnah. Disunnahkan sebelum atau sesudah mayat dikuburkan. Tidak ada ketentuan bertakziah harus membawa kue. Namun saya menghormati tamu-tamu yang takziah di rumah tetangga. Karena musibah dan kesedihan, tentu tuan rumah tak sempat memikirkan menghormati tamunya. Sudah sepatutnya tetanggalah yang melakukan hal itu.

Berikut 4 adab saat takziah dari Imam Alghazali.

Pertama, menghindari hal-hal yang tabu. Cara berpakaian dan berdandan yang sederhana saja. Perhatikan kesopanan dan kepatutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun