Mohon tunggu...
Nina BSA
Nina BSA Mohon Tunggu... Akuntan - Equal Means Equal

ali_nadirah@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untuk Para Perempuan yang Setelah Lulus SMA Disuruh Nikah

22 Februari 2019   00:08 Diperbarui: 22 Februari 2019   13:55 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk perempuan-perempuan yang baru lulus SMA. Mungkin ada beberapa di antara kalian yang disuruh nikah atau bahkan dipaksa. Mereka bilang, "abis SMA, mau ngapain lagi? nikah aja..." Baca baik-baik ini ya.... baca sampai akhir.

Hidup ga sedatar itu. 

Kamu lahir, bermain, (beraktivitas seperti anak umumnya), masuk masa sekolah, lalu setelah itu?.. kamu bingung mau ngapain lagi? mungkin karena lingkungan kamu ya memang menjalani hidup gitu-gitu aja.

Sekitar kamu jalan hidupnya CUMA lahir, sekolah, lalu menikah. Hidup yang sangat biasa-biasa aja, ga bermakna. Kamu ga lahir atau mati pun kayanya dunia ini ga kenapa-napa, kamu ga ada artinya. Tapi kamu mau ga dihargai seperti itu? Jangan meng-iya-kan orang-orang di sekitar kamu yang hidupnya memang biasa aja, makanya mereka gampang tuh nyuruh kamu nikah.

Orang-orang yang nyuruh kamu nikah muda, perhatiin! Hidupnya pasti datar. Orang-orang seperti itu memang 'mengakhiri' hidup mereka dengan nikah muda. Tapi sayangnya, KAMU BUKAN MEREKA!

Hidup kamu ga boleh biasa-biasa aja. Hidup kamu harus ada artinya.

Dek, perbanyak berkegiatan. Kamu bisa ikut organisasi. Terserah kamu mau ikut yang kepemudaan, olahraga, jurnalistik, dan banyakk banget dek, kamu tinggal pilih sesuai kamu minatnya di mana.

Ikut konferensi, ada buanyaak banget macemnya mulai yang lokal, nasional, sampe internasional. Kerja! kamu bisa menghasilkan uang (well, u knew)

Kerja keras dek! Mereka yang nyuruh kamu nikah muda, saya pastikan ga pernah ngerasain misalnya capek ngurus rundown acara, rapat organisasi sampe malam, bentrok jadwal saking banyaknya kegiatan yang diikutin, badan remuk, pegel, kecapean, pikiran mumet, dll, tapi ya kalo mau sukses jalannya pasti ga datar seperti hidup mereka yang nyuruh kamu nikah muda.

Satu-satunya yang mereka tahu (mungkin) cuma ngurusin rumah. Saya ga memojokkan perempuan-perempuan yang jago dalam urusan rumah. Tapi kalo bisa keduanya kenapa ga?. boleh bangettt malah.

Kalau diketahui cuma urusan rumah, andaikan perempuan tersebut jadi ibu dan punya anak yang punya mobilitas tinggi, banyak kegiatan organisasi, produktif banget, dan bahkan jadi ketua BEM misalnya.

Perempuan tersebut ga akan tau rasa capek anaknya. Yang dia tahu anaknya pulang udah tidur di kasur dan berpikir anaknya ini maunya malas-malasan aja, kerjaannya keluyuran mulu. Padahal? anaknya kecapean. Anaknya lagi sibuk membangun mimpi, buat siapa kalau bukan buat orangtuanya.

Ya tapi begitulah hidup perempuan yang gitu-gitu aja. Hidupnya datar, biasa aja, ga menginspirasi. Karena yang dia tahu cuma urusan rumah. Padahal dunia ga sesempit itu.

Kamu mesti explore dek! Kejar yang kamu minat! Jangan cuma dimimpiin tapi wujudin!

Kamu dikasih nyawa sama Tuhan, tapi kalau kesempatan hidup cuma dipakai untuk SEKADAR hidup, buat apa dek? Ingat baik-baik kata Buya Hamka ya ..

Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Tapi kamu mau ga disamain kaya babi, dek?

Ga 'kan, ya karena kamu manusia. Kamu bisa berbuat lebih daripada sekadar jad 'produsen' anak dan 'pelayan' suami kelak (seperti jalan pikir mereka).

Mending kamu bangun lagi cita-cita kamu, jadiin orangtua sebagai motivasi kamu, dan bungkam mereka yang nyuruh kamu nikah, yang pernah bilang ke kamu, "abis SMA, mau ngapain lagi? nikah aja..."

Ngapain lagi kata mereka? Jawab dengan pembuktian ke mereka kalo kamu bisa jadi apapun yang kamu cita-citakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun