Salah satu ritual yang kerap menarik perhatian masyarakat yakni upacara sedekah bumi sebagai kegiatan sembahyang kepada leluhur. Tradisi asal Tingkok itu rutin digelar setiap bulan 7 tanggal 15 bulan Lunar. "Di Tiongkok, pada bulan itu terjadi paceklik hebat. Kami selalu berdoa agar bumi tidak terjadi paceklik,"
Pada upacara sedekah bumi, pihak klenteng membagikan sembako kepada seluruh masyarakat yang datang. Tak hanya jamaah klenteng, namun juga masyarakat di sekitar klenteng. Bahkan tak jarang warga sampai mengantre saat menghadiri upacara tersebut.
Selanjutnya ada upacara Cap Go Meh. Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi kalangan Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama.
Pada tradisi ini, Klenteng Eng An Kiong menyediakan hidangan yang berisi lontong, ayam, telor, dan sayuran rebung. Seluruh masyarakat bisa bebas menyantap hidangan secara gratis. Mereka hanya perlu mengantre untuk menunggu giliran mendapatkan lontong Cap Go Meh.
Selain itu, ada seni yang terkenal di klenteng ini. Yaitu wayang Potehi.
Wayang Potehi adalah salah satu kesenian khas dari Tiongkok yang terbuat dari kain dan digerakkan dengan menggunakan tangan. Saat datang ke Klenteng Eng An Kiong, kamu bisa melihat area yang biasa digunakan untuk melakukan pertunjukkan ini. Terasa seperti menonton pertunjukkan wayang golek!.
Selain bisa merasakan nuansa bangunan yang kaya akan sejarah, di Klenteng Eng An Kiong juga bisa belajar mengenai bagaimana hidup rukun dan damai. Meskipun berasal dari agama, ras, dan latar belakang berbeda.
Asik bukan? Yuk coba datang ke Klenteng Eng An Kiong yang terletak di Malang.