Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rumah Adat Tidung, sekilas menurut Saya sangat mirip dengan budaya melayu karena warna kuning yang mendominasi interior rumah adat tersebut. Â Tetapi setelah Saya amati lebih teliti, rumah adat ini sangat berbeda dengan rumah adat lainnya khususnya melayu.
Rumah adat ini berbentuk panggung (terbuat dari kayu ulin) dan memiliki struktur yang berbeda dan pastinya memiliki nilai-nilai filosofis tersendiri. Ketika mengunjungi rumah adat ini, pengunjung biasanya akan disajikan musik adat daerah setempat berupa instrumental yang sangat menenangkan hati pengunjung karena musik instrumental ini sangat lembut dan mendayu seakan mencoba memberikan rileksasi kepada para pengunjungnya.
Saat ini, Saya tetap merasa hewan punya peran penting dalam kehidupan manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadap bumi. Oleh karena itu, tidak lengkap rasanya jika  pergi ke Tarakan tanpa mengunjungi Hutan Manggrove Bekantan.
Jika di Medan (tepatnya Bukit Lawang) kita bisa temukan Orang Utan, di Tarakan kita bisa temukan Bekantan (monyet hidung panjang). Bekantan ini hidup di Hutan Manggrove yang merupakan kawasan konservasi dengan luas kurang lebih 22 hektar. Jalan untuk menyusuri hutan ini adalah jambatan panjang yang terbuat dari kayu ulin.
Sangat disayangkan disaat itu tak ada satupun Bekantan yang muncul. Saya mendapat informasi bahwa hewan Bekantan ini adalah hewan yang sangat pemalu, Â mungkin inilah sebabnya kami tidak menemukan Bekantan disaat itu.
Menurut info yang Saya dengar saat itu, harga-harga yang menjulang tinggi lebih kepada hasil pertanian, mungkin karena hasil pertanian tidak cukup baik di pulau tersebut. Orang-orang di Tarakan juga tidak kalah dengan orang-orang di kota-kota besar lainnya, hal ini dibuktikan dengan pengamatan Saya ketika berada di taman berlabuh.
Mereka sama sekali tidak ketinggalan dalam pemahaman teknologi. Pada saat itu, saya malah cukup kaget melihat suasana di taman berlabuh, sudah banyak anak-anak yang bermain dengan Smart Balance Wheel dan Grab Wheels. Disaat itu alat ini masih jarang ditemukan, bahkan untuk Grab Wheels malah penyewaannya masih baru-baru ini diadakan  di Soetta.Â
Sebenarnya ada satu tempat yang harus dikunjungi disekitar Tarakan yaitu Pulau Derawan. Â Pulau ini mirip dengan Raja Empat di Papua. Semoga suatu hari bisa mengunjungi Derawan. See you teman-teman.