Beberapa bahan secara tradisional juga ditambahkan untuk menghambat terjadinya fermentasi pada Nira yang tertampung di wadah penampungan seperti :
1. Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana, L.)
2. Kulit Pohon Manggis
3. Kulit Buah Langsat/ duku (Lansium domesticum)
4. Kulit Pohon Langsat/duku
5. Kayu Angin (Usnea dasypoga)
6. Kayu / Getah Nangka (Artocarpus heterophyllus)
7. Getah Pepaya (Carica papaya) dengan Sistein
8. Sabut Kelapa (Cocos nucifera)
9. Kulit Pohon Kosambi (Schleichera oleosa, MERR)
10. Kulit Batang Laru/ Raru atau Kawao (Millettia Sericea)
11. Kulit kayu/ akar Nirih (Xylocarpus spp.)atau sejenis manggis hutan (Garcinia)
12. Akar Kayu Wangi
13. Kulit Batang dan Daun Api-api (Avicennia germinans)
14. Cacahan biji buah Picung atau Kluwak (Bhs. Jawa)(Pangium edule Reinw)
15. Kapur/ gamping/ enjet
16. Asap Cair tempurung Kelapa.
17. Dan yang lainnya masih banyak.
Bahkan ada juga yang melakukan pengawetan dengan menambahkan bahan-bahan pengawet untuk makanan dan minuman seperti Natrium Metabisulfit atau Asam Bensoat, bahkan ada juga yang menggunakan bahan yang dilarang atau berbahaya seperti formalin, atau bahan pengawet yang dilarang lainnya.
Natrium Metabisulfit dan Asam Bensoat memang dibolehkan kalau kadarnya di bawah batas ambang yang ditentukan, namun ini akan sulit dikontrol, sebab ada kecenderungan penggunaan yang berlebihan dari para perajin dan penderes Nira ini. Sedangkan formalin memang bahan pengawet mayat yang tidak dibolehkan untuk pengawetan makanan dan minuman.
Maka apabila berkomitmen ingin menghasilkan Gula Aren Organik maka bahan-bahan pengawet kimia tidak boleh ditambahkan dan harus dihindari. Dengan kata lain kita hanya boleh dan akan melakukan pengawetan Nira dengan bahan-bahan pengawet organic yang aman dan sesuai dengan mutu gula yang kita kehendaki. Sebab bisa jadi bahan pengawet organic selain terdapat bahan pengawetnya, juga mengandung bahan-bahan lain yang berpengaruh pada aroma dan rasa, tekstur dan flavor gula hasil pengolahan.
Lalu bahan pengawet apa saja yang mungkin bisa digunakan untuk membuat Nira awet dan hasil gulanya mempunyai mutu yang bagus sekaligus memiliki aroma rasa/ plavour dan tastenya sesuai dengan selera konsumen. Mudah-mudahan tulisan selanjutnya akan menjawab pertanyaan ini.
Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H