Mohon tunggu...
Iqtara Rizky
Iqtara Rizky Mohon Tunggu... Lainnya - Apa adanya

Saling berbagi dan saling belajar bersama - sama

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Penguasa yang Kuat untuk Negaranya

5 September 2022   04:51 Diperbarui: 5 September 2022   06:38 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kejayaan atau kehancuran negara terletak di tangan penguasa. Jika penguasa cakap dan bijaksana, maka negara akan kuat dan makmur, dan bisa bertahan dalam gempuran badai sejarah. Namun jika kekuasaan jatuh ke tangan orang-orang yang  hanya mempedulikan perut dan isi kantongnya, maka rakyat akan sengsara, dan negara akan hancur. 

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup negara, seorang penguasa harus melakukan hal-hal yang dirasakan perlu untuk membangun negerinya, mempersenjatai pasukannya, dan memberi makan rakyatnya.

Dalam hal ini, penguasa dituntut untuk bisa mempertahankan negaranya, dari batas kehancuran menuju ke kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyatnya. Oleh karena itu penguasa dituntut memiliki kecakapan dan kebijaksanaan dalam memimpin sebuah negara. Dalam hal ini, seorang penguasa harus dipilih  atau ditunjuk dengan berbagai syarat dan kriteria yang benar-benar mumpuni. 

Penguasa dipilih oleh rakyat atau oleh sebuah badan musyawarah yang mana tiap-tiap pilihan dari calon penguasa haruslah memiliki ilmu-ilmu dasar kenegaraan, harus memiliki etika dan moral yang tinggi serta memiliki kejujuran dan kebijaksanaan dalam memimpin sebuah negara.

Memilih seorang pemimpin haruslah hati-hati dan benar, maksudnya adalah, seorang pemimpin harus memiliki kualitasnya untuk menjadi seorang yang mampu dan bisa membawa rakyat dan negaranya menuju ke kemakmuran dan kesejahteraan. Dalam memimpin sebuah negara, seorang penguasa haruslah memiliki pembantu atau menteri-menteri yang berintelektual dan cakap dalam urusan kenegaraan. 

Memilih menteri-menteri yang memiliki pengetahuan luas akan ilmu kenegaraan, memiliki kecakapan dalam membantu tugas-tugas  seorang penguasa, menguasai bidang-bidang dalam tata kelola, bertanggung jawab serta jujur dan setia kepada rakyat dan negaranya.

Penguasa ataupun menteri-menterinya, tidaklah boleh menyimpang atau menyalahgunakan kekuasaannya untuk hal-hal pribadi atau suatu golongan. Seorang penguasa harus tegas dan berwibawa Dimata para bawahannya, rakyatnya dan juga dunia. Untuk itulah harus diberikannya sebuah imbalan atas jasa-jasa orang yang bisa memberikan presentasi dan kemajuan untuk negaranya. 

Baik itu untuk para menteri-menterinya, ataupun untuk rakyat biasa. Namun perlu lah diingat, bahwa pemberian imbalan hanyalah sebagai alat untuk memotivasi dan mendorong para bawahnya untuk menghasilkan prestasi yang terbaik demi kemajuan negara, dan untuk menghargai jasa-jasa atas hasil kerja kerasnya dan bukan untuk mereka yang hanya memakan gaji buta saja.

Seorang penguasa haruslah cermat dan bijak dalam melihat hasil kinerja dari para bawahannya, apakah ia memiliki hasil dalam menjalankan tugasnya atau tidak. Dalam hal ini, penguasa harus berani dan tegas dalam menindak setiap bawahannya yang dirasa kurang atau menyimpang dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai pejabat publik.

Untuk itu, hukum harus ditegakkan dengan pencopotan secara tidak hormat (bila perlu, dan bila memang terbukti salah) serta pemberian hukuman yang sangat berat untuk mereka yang menyalahgunakan kekuasaan.

Hukuman-hukuman berat sangat lah perlu dilakukan sebagai contoh bagi mereka-mereka agar tidak berani untuk melakukan penyalahgunaan kekuasaan tersebut yang sudah dipercayakan kepada mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun