Namun suatu konflik seperti perang dan pembunuhan masih tetap akan terjadi karena hal itu sudah seperti bagian alami dari manusia, mungkin peperangan bisa dihindari dan tak akan terjadi namun pembunuhan masih akan terus terjadi sampai kapanpun karena pendahulu kita sendiri lah yang telah mewariskan hal itu, dan secara tidak langsung hal itu mungkin menjadi cara terbaik menyelesaikan suatu masalah.
Selama masih adanya cahaya maka disitu juga ada bayangan, kebaikan maka ada kejahatan itu sudah menjadi bagian diri manusia, hal-hal yang saya jelaskan sebelumnya itu bisa menjadi kunci dari kejahatan ataupun pembunuhan, rasa kebencian dan dendam lah penyebabnya maka rasa kepedulian dan pengertian lah penangkalnya. Bila saja kita bisa saling mengerti dan peduli terhadap hal-hal yang ada disekitar kita maka itu bisa menjadi awal dari perdamaian dunia.Â
Perdamaian dunia tidak akan pernah terjadi jika kita masih memiliki dendam dan kebencian yang bersarang dalam diri kita. Mungkin itu terlalu utopis karena sebagian besar manusia menganggap hal itu tidaklah mungkin, namun jika kita berusaha dengan sebaik mungkin maka hal tersebut bisa terjadi, sebuah perdamaian bagi dunia ini, saling bergandengan tangan bersama, tertawa dan berbahagia bersama hal itulah yang saya ingin semua orang bisa lakukan.
Sulit memang, karena untuk menghapus dendam dan kebencian itu adalah hal yang tidak mungkin, namun kita bisa mencegah hal semacam dendam dan kebencian bisa berlanjut dengan memberikan penangkalnya yaitu dengan kepedulian dan pengertian. Belajar untuk saling peduli, belajar untuk saling mengerti dan terus berlanjut hingga generasi berikutnya maka bukan hal mustahil lagi untuk mewujudkan perdamaian. Bagi saya tidak ada hal yang mustahil selama kita tidak mudah untuk putus asa dan menyerah, sulit, tetapi harus dan wajib dicoba oleh semua manusia di dunia.Â
Saya sendiri pun merasa sulit untuk menjalankan hal-hal tersebut, tetapi bagi saya akan tetap terasa sulit jika kita terus menerus berusaha sendiri, berusaha bersama-sama untuk mencapai kebahagiaan bersama bagi terwujudnya perdamaian dunia, tidak memperdulikan semua perbedaan, tidak memperdulikan semua kekurangan, saling mengerti dan peduli, menghilangkan keegoisan dan berani untuk meminta dan memberi maaf, jika kita bisa melakukannya maka perdamaian dunia bukan lagi sekedar mimpi, bukan lagi sekedar ide-ide utopis.
By Iqram
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H