4. Rasio Belanja Modal
Rasio Belanja Modal dapat dihitung dari perbandingan total Belanja Modal tahun berjalan dengan Belanja Daerah pada tahun berjalan secara keseluruhan (Mahmudi, 2016). Belanja Modal adalah bagian dari Belanja Daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk perolehan (pengadaan) aset tetap atau aset lainnya yang nantinya dapat digunakan oleh pemerintah maupun masyarakat atau memberi manfaat melebihi dalam jangka waktu satu tahun anggaran.Â
Menurut Muda & Naibaho (2018) terdapat dua jenis Belanja Modal,yang pertama yaitu belanja modal yang pengadaannya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, misalnya untuk pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit, dan begitupun seterusnya. Kedua, belanja modal yang pengadaannya tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat atau manfaatnya untuk pemerintah, seperti belanja modal guna menunjang operasional aparatur daerah atau negara, seperti untuk pembangunan gedung pemerintahan, kendaraan dinas operasional, dan seterusnya.
Dalam rasio Belanja Modal tidak ada istilah skala interval untuk mengukur baik dan buruknya alokasi anggaran. Namun menurut Mahmudi (2016), rata-rata Belanja Modal di pemerintahan daerah di kisaran 5% – 20% dari total Belanja Daerah. Rumus dari Rasio Belanja Modal sebagai berikut:
2.1.2 Kinerja Keuangan
2.1.2.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi dibidang keuangan yang unsur-unsurnya secara keseluruhan berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, keadaan operasional, struktur utang dan hasil investasi.
Penilaian kinerja keuangan ini tentunya bersifat statis mengikuti laporan keuangan tahun berjalan. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja keuangan ini diantaranya untuk perluasan usaha, pengambil alihan perusahaan, pemberian kredit, dan sebagainya. oleh karna itu, hasil kinerja keuangan sangat penting diketahui oleh pihak internal maupun eksternal karna akan sangat bermanfaat untuk melihat perubahan potensial sumber ekonomi, juga memberikan informasi fluktuasi dari kinerja. Informasi kinerja keuangan juga berguna dalam perumusan pertimbangan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya.Â
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal, dalam melakukan penjualan, juga kemampuan utangnya yang digunakan untuk belanja. Pada umumnya kinerja keuangan dapat dilihat melalui analisis rasio keuangan pada laporan keuangannya.
Â