Buku tersebut juga mengatakan bahwa daerah cerebrum ini juga bertugas menghasilkan, memberi dorongan, memulai untuk melakukan perilaku baik, buruk, bertanggungjawab atas perkataan benar dan dusta (Merieb, E.N dan Valerie et,al dalam jasmi, 2013). Jelas bahwa ungkapan "ubun-ubun orang yang berdusta dan durhaka". Benar-benar merujuk pada penjelasan tersebut. Fakta yang diketahui para ilmuwan selama 60 tahun terakhir ini, telah dinyatakan Allah dalam Al-Quran sejak dulu.
1. Pendidikan karakter
Karakter mempunyai banyak sekali definisi dari para ahli. Menurut Poerwadarminta, kata karakter berarti tabiat, watak sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Lebih jauh seorang tokoh psikologi Amerika yang bernama Alport, mendefinisikan karakter sebagai penentu bahwa seseorang sebagai pribadi (character is personality).
Dalam Al-Quran disebutkan mengenai perintah berbuat kebajikan yang mana terdapat dalam surat An Nahl ayat 90
Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.
(QS. An-Nahl: 90)
https://quran.kemenag.go.id/surah/16
Pembentukan karakter juga tidak lepas dari peran guru, karena segala sesuatu yang dilakukan oleh guru sangatlah berpengaruh terhadap karakter peserta didik. Karakter terbentuk dari tiga macam bagian yang saling berkaitan yakni pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral (Lickona dalam maemonah, 2012).
Aspek-aspek pendidikan karakter
a. Aspek moralitas
Dalam terminologi Islam, pengertian moral dapat disamakan dengan pengertian akhlak dan dalam bahasa Indonesia moral dan akhlak maksudnya sama dengan budi pekerti atau kesusilaan (Kamus Besar bahasa Indonesia, 1994; 192).