Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa kunci konvergensi media terletak pada digitalisasi, karena semua bentuk informasi dan data diubah dari format analog ke format digital, sehingga ditransmisikan dalam satuan bit (binary digital). Konvergensi media berarti jaringan teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komputer dan konten multimedia. Ini menyatukan "tiga C" Computing, Communication dan Conten, akibat langsung dari digitalisasi konten media dan mempopulerkan Internet.
Murdock menyatakan bahwa konvergensi media ditentukan oleh perkembangan digital, yang terjadi pada tiga tingkatan: tingkat teknologi (sistem komunikasi), tingkat konten dan tingkat ekonomi (terkait dengan perusahaan, pengusaha dan pasar media).
Berikut ini beberapa dampak positif dan negatif yang disebabkan oleh konvergensi media:
Dampak Positif Konvergensi Media
- Munculnya berbagai sumber belajar seperti perpustakaan online, diskusi online dan lainnya.
- Inovasi akan semakin berkembang di berbagai bidang.
- Media massa berbasis digital bermunculan dan memberikan kemudahan masyakarakat dalam memperoleh informasi.
- Informasi yang diinginkan bisa diperoleh dengan cepat.
- Toko-toko online bermunculan sehingga memudahkan masyarakat dalam berbelanja.
Dampak Negatif Konvergensi Media
- Banyak informasi tidak benar alias hoax bermunculan di media.
- Penyalahgunaan informasi pribadi sehingga dapat mengganggu kehidupan masyarakat.
- Menyebabkan kurangnya konsentrasi.
- Menyebabkan kurangnya sosialisasi dengan masyarakat lainnya.
Kesimpulan
Konvergensi media melibatkan banyak faktor teknologi. Didukung dengan hadirnya internet mendukung terciptanya konvergensi media yang menyatukan berbagai media seperti media online, e-paper, e-book, radio streaming, media sosial. Media yang awalnya terbatas tipologinya, kini terintegrasi dan memudahkan akses publik terhadap informasi.
Saat ini, jurnalis atau content creator perlu menghasilkan konten kreatif dengan berkolaborasi pada berbagai jenis penyajian informasi yang berbeda untuk memastikan kualitasnya baik. Selain itu, jurnalis harus mengetahui Kode Etik Jurnalistik saat menulis konten untuk memastikan hak publik atas informasi yang akurat dan terjamin kebenarannya.
Namun, keberadaan konvergensi media menguntungkan konglomerasi media. Praktik konglomerasi media merupakan fenomena segelintir perusahaan yang mengawasi banyak perusahaan media sehingga menjadi raksasa media yang memiliki kekuatan dalam bisnisnya. Praktik ini dapat terjadi dalam pembelian saham, merger dan akuisisi.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa konglomerasi media ini mengarah pada persaingan komersial yang tidak sehat antara pemilik media massa dan menyebabkan serangkaian perubahan, terutama dalam hal sirkulasi atau liputan media, yang bersifat subyektif dan penuh kepentingan.
Daftar Pustaka