Mohon tunggu...
Iqdam Albantani
Iqdam Albantani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Olahraga, Menulis, Travelling, Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konglomerasi Media terhadap Media Massa di Era Konvergensi Media

3 Juli 2023   12:48 Diperbarui: 3 Juli 2023   12:53 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Adanya konvergensi atau penyatuan media berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi (ICTS-Information and Communication Technology and Services) serta perkembangan teknologi digital berdampak positif dan negatif pada berbagai aspek kehidupan.

Terry Flew menyatakan dalam New Media: an Introduction (2008) bahwa konvergensi media merupakan hasil persilangan tiga elemen media baru, yaitu jaringan komunikasi, teknologi informasi, dan konten media. Konvergensi media berarti bahwa media massa memiliki kekuatan yang semakin besar untuk mempengaruhi opini publik dengan menyajikan konten yang berbeda di media yang berbeda, terutama media yang sedang populer di kalangan masyarakat yaitu media sosial (Facebook, Instagram, Website, YouTube, dll).

Di era konvergensi media, kekuatan media massa sering digunakan oleh individu untuk mempengaruhi opini publik atau masyarakat untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Saat ini, masyarakat dijalankan oleh media dengan berbagai program yang dirancang untuk mendukung ideologi pemilik media. Media saat ini dapat dijadikan sebagai alat propaganda bahkan media dapat dimanipulasi untuk mendapatkan kekuasaan bahkan kepentingan komersial pemilik media. Dengan tudingan bahwa media bisa dimanipulasi, peran media massa dalam mengarahkan pendapat atau pemikiran masyarakat lambat laun menghilang.

Media harus menyediakan ruang bagi publik untuk berinteraksi secara bebas, menggunakan kebebasan berekspresi. Namun, meskipun Indonesia adalah negara demokrasi pada periode ini, pemerintah dan beberapa individu sering mengintervensi media karena tidak pro-manusia.

Louis Althusser (2008) berpendapat bahwa media menempati posisi strategis dalam kaitannya dengan kekuasaan terutama karena kemampuannya yang dirasakan sebagai sarana legitimasi. Media merupakan instrumen kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis untuk membangun kepatuhan sosial kepada kelompok penguasa.

Opini Althusser cukup menggambarkan kekuatan media di era konvergensi untuk mempengaruhi opini publik atau masyarakat di ranah politik atau mempertahankan kekuasaan. Apalagi konvergensi media ini tidak terlepas dari perkembangan media itu sendiri. Dahulu media massa tetap berupa media cetak dan radio, namun saat ini semakin meluas ke media elektronik lainnya seperti televisi bahkan internet. Masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah dan tanpa batasan ruang dan waktu.

Mengakses informasi di berbagai platform melalui internet dianggap lebih efisien daripada bentuk media lainnya. Internet menawarkan layanan yang cepat, lengkap (audio dan video), nyaman dan beragam. Media yang tidak bisa beradaptasi dengan konvergensi media ini lambat laun akan menuju jurang kebangkrutan.

Media massa saat ini bukan hanya sarana mempertahankan kekuasaan dan menyebarkan informasi, tetapi juga lapangan kegiatan yang menjanjikan. Konglomerasi media merupakan salah satu konsekuensi dari penggunaan media massa. Berbagai media massa berusaha semaksimal mungkin untuk membuat program acara yang unik dan menarik untuk dipilih masyarakat. Misalnya, perusahaan media yang beroperasi dalam bentuk Internet mengalahkan satu sama lain dalam menemukan strategi clickbait yang paling menguntungkan. Demi mendapatkan rupiah dari setiap klik, media massa seringkali mencari konten menarik yang terkadang tidak terlalu penting.

Ada juga yang menyediakan mixed content dalam penyajiannya, seperti laporan yang menyertakan bentuk audio dan video untuk membantu pendengar memahami dan "menghargai" berita tersebut. Konvergensi media ini adalah keadaan yang tidak dapat dihindari oleh industri media, karena semakin Anda menghindarinya, semakin buruk jadinya.

Dalam menjalani konvergensi media ini, industri media harus memiliki beragam media agar mampu mengatasi bentuk lintas platform (Epkamarsa 2014). Cara ini dinilai efektif karena dapat memanfaatkan kelebihan dan kelebihan media sekaligus menutupi kekurangannya dengan bentuk media lain. Informasi yang diterima juga lebih lengkap, karena berasal dari sumber media yang berbeda dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Jika Anda tidak memiliki TV, Anda dapat memperoleh informasi di radio, surat kabar, dan Internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun