Mohon tunggu...
Iqbal Themi
Iqbal Themi Mohon Tunggu... -

Penikmat Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tentang Kereta Api dan Kereta Politik

6 Januari 2014   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Stasiun (Pemilu) 2014

Kini gerbong kereta politik untuk lima tahu silam, semakin mendekati stasiun pemberhentiannya, yakni stasiun (baca: Pemilu) 2014. Sebelum kembali berangkat untuk lima tahun berikutnya. Seperti kereta api yang dalam setiap pemberhentiannya di stasiun - sebelum tiba di stasiun tujuan akhir - selalu saja ada penumpang yang naik dan turun. Begitupun dengan kereta politik. Di pemilu, tak semua awak kereta terpilih kembali. Selalu ada wajah baru didalam gerbong untuk keberangkatan lima tahun berikutnya.

Oleh karena itu, stasiun 2014 adalah kesempatan para penumpang untuk tidak lagi memilih awak kereta yang menjadi penghianat penumpang. Dan menggantinya dengan memilih awak kereta yang benar-benar dapat menjadi harapan penumpang. Bagi awak kereta politik, stasiun (baca: pemilu) 2014 ini, adalah kesempatan menarik kembali minat para penumpang. Tentu dengan pembuktian akan kerja-kerja politik penuh inovasi, yang dapat melahirkan kesejahteraan para penumpang (baca: masyarakat) secara luas. Sehingga kelak, gerbong kereta politik 2014-2019 bukan lagi dicaci melainkan, dipuji dan dicintai.

Maka inilah saatnya, para awak kereta politik tunjukan prestasi. Tak perlu malu meniru prestasi kereta api. Bila perlu belajar bersama dengan manajemen PT.KAI tentang bagaimana berinovasi yang mendatangkan prestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun