Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Krueng Daroy, Bukti Cinta Raja pada Permaisuri Tercinta

1 Agustus 2019   13:30 Diperbarui: 1 Agustus 2019   13:47 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Perlu ditekankan adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sebuah pekerjaan rumah untuk para pengunjung. Meskipun sudah banyak tong sampah di setiap sudut pedestrian. Masyarakat sekitar bantaran mulai berbenah menjadi lebih modern dan sadar lingkungan. Kini tinggal upaya memberdayakan sebagai lokasi wisata baru yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Ada banyak hal yang saya dapatkan, mulai dari sejarah masa keemasan kerajaan Aceh, panorama menarik hingga lokasi yang melepas penat kemacetan khas perkotaan. Lokasi juga kini makin diperindah dengan taman menarik yang elok dipandang oleh mata. Ada banyak rak bunga di sepanjang pedestrian, serta beberapa hiasan yang saya temukan seperti replika sepeda.

Ada beragam rak bunga beragam warna yang memanjakan mata, di setiap dinding rumah warga bantaran kali disulap sedemikian rupa menjadi mural. Ada banyak kisah yang diceritakan setiap mural pada dinding rumah warna, mulai dari kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam era Sultan Iskandar Muda. Hingga titah raja pada pekerja kerajaan dalam membangun kanal untuk sang permaisuri.

dokpri
dokpri
Paling menarik perhatian bagi saya dan pengunjung lainnya adalah kisah cerita sang ratu di bumi Serambi Mekkah, cinta sang sultan hingga bukti cintanya membangun taman khusus buat sang ratu. Setiap mural dibangun dengan sangat detail dan berwarna, memberikan kesan modern tanpa mengesampingkan sejarah di dalamnya.

Kala pagi hari, pedestrian bisa dimanfaatkan sebagai sarana olahraga menguras keringat seperti lokasi jogging. Tak perlu khawatir karena telah tersedia jalanan khusus yang bisa digunakan mulai dari berjalan kaki dan sepeda. Untuk kendaraan roda dua dan empat tidak bisa masuk, antisipasinya dengan membangun beton penghalang di awal masuk pedestrian.

Plang bertulisan Taman Krueng Daroy dengan latar Gunongan, lokasi ini jadi objek yang sangat menarik kala senja dan malam hari tiba. Pemandangan Gunongan yang menjulang dan Kandang terlihat jelas di belakangnya. Seakan saya pikiran saya kembali terbawa ratusan tahun lalu di era Kesultanan Iskandar Muda, melihat dari dekat Taman Ghairah yang dipenuhi para kerajaan. Merawat sejarah dan mengenalkan kembali, bukti bahwa di masa itu Bangsa Aceh begitu disegani di mata dunia.

Semoga saja postingan ini menginspirasi kita semua dan mengenal kembali sejarah.

lupadaratan.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun