Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kepedulian terhadap Sampah, Cara Millenial Merawat Alam

25 Desember 2018   13:50 Diperbarui: 25 Desember 2018   14:57 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itu tidak terjadi pada tumbler yang bisa digunakan berapa kali tanpa henti, pengguna hanya cukup membersihkannya. Kemudian tidak ada perubahan warna serta tumbler didesain tidak gampang peyot dan tahan pecah. Sedangkan secara ekonomi bisa menekan biaya dan kesehatan. Saat makan di warung, kualitas airnya bisa saja tidak baik. Adanya tumbler seakan bisa mengurangi efek seperti sakit perut karena air yang kita bawa dari rumah lebih higienis.

Menjelajah alam dan menjaga alam khas milenial

Beberapa bulan lalu saya punya pengalaman unik, menjelajah alam Leuser yang luas. Hamparan perbukitan, tebing curam, dan desir air dari bebatuan begitu syahdu. Saya mendapatkan kesempatan langka ini, menjelajah lokasi Taman Nasional Gunung Leuser yang jauh dari tangan manusia.

Salah satu desa destinasi ialah Agusen, desa di kaki Gunung Leuser yang begitu menakjubkan. Pemandangan yang menawarkan berbagai pengalaman. Mulai dari tebing curam menjulang, anak Sungai Alas yang begitu jernih hingga rapatnya hutan hujan tropis.

Sebelum melakukan proses hiking dan camping, kami pun dibagikan tumbler kosong. Tidak diperkenankan untuk membawa botol plastik. Ada begitu besar pasokan air melimpah di alam, tak perlu takut dehidrasi karena dengan tumbler yang diberikan panitia. Peserta bisa mengambil air yang mengalir deras dari bebatuan cadas.

Ada hikmah yang bisa saya petik saat itu, tujuan utama panitia melakukan hal demikian adalah untuk kesadaran lingkungan. Penggunaan botol plastik berisiko besar dibuang oleh peserta yang ikut serta, sedangkan tumbler dengan secara bentuk dan nilai lebih berharga akan kecil kemungkinan dibuang peserta.

Selain itu, Desa Agusen sedang dalam proses mengampanyekan diri sebagai desa ekowisata. Salah satu spot yang ditawarkan adalah pemandian di Anak Sungai Alas. Kampanye lingkungan dengan melibatkan peserta akan mampu mempromosikan, sekaligus menjaga lokasi wisata bebas sampah.

Kami juga punya berperan serta membersihkan sampah yang ditemui di sepanjang. Sering sekali sebuah lokasi wisata yang sudah populer akan rusak karena sedikitnya kesadaran dari pengunjung. Untuk itu dilakukan sosialisasi dengan terbatasnya minuman botol di sana dan diperbanyaknya tong sampah. Agar tetap menjaga alam Leuser dan Desa Agusen tetap asri bebas sampah.

Ide mengurangi botol plastik dengan tumbler jadi ide yang menarik. Mengubah stigma tumbler yang hanya digunakan oleh anak perempuan dan ibu rumah tangga. Tetapi semua kalangan, termasuk anak milenial. Bersama punya peran penting dalam menjaga alam dari sampah botol ke arah tumbler.

Botol plastik menjadi bahan kreatif

Bagaimana dengan jumlah botol plastik yang banyak mencemari lingkungan sekitar Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun