Pa Dono: (bercakap bijak) Lela, sawah ini adalah aset untuk masa depan kita. Tapi keluarga tetap nomor satu.
**Akt 3 (Lanjutan): Tantangan di Kebun Nanas**
*(Scene 3: Ahmad, Pemilik Kebun Nanas, tengah menghadapi masalah dengan kebunnya di Desa Jalancagak.)*
Ahmad: (wajah penuh kekhawatiran) Pa Dono, aku menghadapi masalah serius dengan kebun nanasku di Jalancagak. Hama menyerang tanaman, dan aku khawatir panen tahun ini akan hancur.
Pa Dono: (prihatin) Itu sungguh tidak baik. Bagaimana bisa aku membantu?
Ahmad: Aku butuh bantuan untuk mengatasi hama ini, tapi dana ku terbatas. Jika tidak segera diatasi, bukan hanya kebun ini yang terancam, tapi juga mata pencaharian warga desa.
*(Scene 4: Reza mendengar percakapan Ahmad dan Pa Dono.)*
Reza: (muncul di tengah-tengah) Ahmad, jangan khawatir. Aku siap membantu. Kita bisa menggalang bantuan bersama-sama.
Ahmad: (tersenyum) Terima kasih, Sultan Reza. Bantuanmu sangat berarti.
Reza: Mari kita ajak seluruh warga pasar ini bersatu untuk membantu kebun nanas dan Desa Jalancagak.
Akt 4 (Lanjutan): Bersatu untuk Desa Jalancagak