Ahmad: Terima kasih, Sultan. Ini sebagai ucapan terima kasih karena tolongannya dengan kebunku.
Sudarmono: (muncul sambil menunjukkan tongkat polisi) Apa kabar, teman-teman? Semua berjalan lancar di sini?
Pa Dono: (tawa keras) Sudarmono, jangan-jangan mau nabrak lagi ya? Aku masih ingat kejadian kemarin!
Sudarmono: (tersenyum) Maafkan saya, Pa Dono. Ini tongkat baru, lebih aman.
Enih: (muncul sambil membawa keranjang sayuran) Sudarmono, jangan hanya bicara tentang keamanan. Mulailah dengan hatimu yang aman.
Sudarmono: (merinding) Benar juga, Enih. Aman di hati, aman di jalan!
Nenek: (muncul sambil menggerak-gerakkan tongkatnya) Ayo, anak-anak, jangan lupa nenek yang gaul ini. Saya siap menari!
Semua: (tawa bersama) Nenek, kita tunggu penariannya ya!
*(Semua karakter berbaur dalam tawa dan keceriaan, menciptakan atmosfer yang penuh canda di pasar tradisional mereka.)*
Akt 2: Persahabatan dan Kebersamaan
 (Scene 1: Reza membantu Ahmad memasarkan nanas.)