Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Magister, Departemen Teknik Elektro, ITS

Sedang mencoba menikmati hidup sambil berupaya menebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Revolusi Sistem Tenaga Listrik berbasis AI

24 Desember 2024   19:17 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:17 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pexels.com/

AI sangat penting untuk integrasi sumber energi terbarukan seperti turbin angin dan panel surya ke dalam jaringan listrik dalam konteks keberlanjutan. Algoritma kecerdasan buatan (AI) dapat membantu dalam mengantisipasi ketidakpastian intrinsik dari berbagai sumber energi dan memodifikasi sistem untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan. AI digunakan, misalnya, untuk mengoptimalkan dan mengelola aliran energi dari ratusan pembangkit listrik tenaga energi terbarukan dalam sebuah proyek besar di Eropa. Ini mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga fosil dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan selama periode permintaan tinggi.

Berikut adalah beberapa negara yang telah menerapkan konsep energi hijau dalam sistem tenaga listrik mereka:

1. Norwegia

Salah satu negara di dunia yang paling banyak menggunakan energi terbarukan adalah Norwegia. Sekitar 99 persen dari listrik yang dihasilkan pada tahun 2021 berasal dari tenaga air dan sumber energi terbarukan lainnya.

2. Selandia Baru

Dengan 80,9% dari listriknya berasal dari sumber energi terbarukan pada tahun 2021, Selandia Baru menempati urutan kedua.

3. Brasil

Pada tahun 2021, pembangkit listrik tenaga air menyumbang sebagian besar dari 78,4% pembangkit listrik terbarukan di Brasil.

4. Kolombia

Kolombia menunjukkan komitmen yang signifikan terhadap penggunaan energi hijau pada tahun 2021 dengan memproduksi 74,5% dari listriknya dari sumber terbarukan.

5. Denmark

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun