Mohon tunggu...
IQBAL NURGUNAWAN
IQBAL NURGUNAWAN Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku "Dilan 1990" Karya Pidi Baiq

7 April 2024   22:21 Diperbarui: 7 April 2024   22:22 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Membangkitkan Semangat Literasi:

  • Kesuksesan novel Dilan telah membangkitkan semangat literasi di kalangan masyarakat, terutama remaja.
  • Banyak orang yang terinspirasi untuk membaca dan menulis setelah membaca novel ini.
  • Hal ini merupakan dampak positif yang patut diapresiasi, karena dapat meningkatkan minat baca dan menumbuhkan budaya literasi di Indonesia.

Novel Dilan 1990 memang fenomenal dan disukai banyak orang. Namun, di balik popularitasnya, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

1. Cerita Monoton dan Kurang Variatif:

  • Alur cerita cenderung datar dan mudah ditebak. Permasalahan yang dihadapi Milea dan Dilan terkesan repetitif, seperti kesalahpahaman dan pertengkaran kecil.
  • Kurangnya konflik eksternal yang signifikan membuat cerita terasa kurang dinamis dan minim kejutan.
  • Hal ini bisa membuat pembaca, terutama yang menyukai cerita penuh intrik dan ketegangan, merasa bosan dan kurang tertantang.

2. Ending Menggantung dan Kurang Memuaskan:

  • Novel ini diakhiri dengan Dilan yang dipenjara dan hubungannya dengan Milea yang tidak jelas. Hal ini menimbulkan rasa penasaran dan kekecewaan bagi pembaca yang ingin mengetahui kelanjutan kisah mereka.
  • Ending yang terbuka ini memang bisa diinterpretasikan dengan berbagai cara, namun bagi sebagian pembaca, terasa kurang memuaskan dan tidak memberikan kejelasan tentang masa depan Milea dan Dilan.

3. Glorifikasi Budaya Tawuran:

  • Novel ini menggambarkan budaya tawuran antar geng motor sebagai sesuatu yang lumrah dan keren.
  • Hal ini dikhawatirkan dapat memicu glorifikasi budaya kekerasan dan mendorong generasi muda untuk mengikuti tindakan anarkis.
  • Kurangnya edukasi dan kritik terhadap budaya tawuran dalam novel ini menjadi poin yang perlu dipertimbangkan.

6. Potensi Misinterpretasi Pesan:

  • Cara Dilan mendekati Milea, seperti mencoret-coret seragam dan meneriaki namanya di depan sekolah, bisa diinterpretasikan sebagai tindakan romantis oleh beberapa pembaca. Namun, di sisi lain, tindakan tersebut dapat dilihat sebagai bentuk pelecehan dan bullying.
  • Kurangnya kejelasan dalam penyampaian pesan tentang hubungan percintaan yang sehat dikhawatirkan dapat memicu misinterpretasi dan mendorong perilaku yang tidak terpuji.

Novel ini direkomendasikan bagi pembaca yang ingin membaca novel romantis yang ringan dan menghibur. Novel ini juga cocok dibaca bagi para remaja yang ingin bernostalgia dengan masa remajanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun